Shut Down AS dan Prediksi Dunia ke Depan




Oleh: Rahmawati Ayu Kartini (Pemerhati Sosial)


Shut down pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali terjadi. Ekonomi lesu, perekrutan tenaga kerja baru catat rekor terendah sejak 2009 hingga dihantui PHK massal.


Shutdown kali ini menjadi lebih serius karena Gedung Putih mengancam akan melakukan PHK massal pekerja federal, alih-alih sekadar memberlakukan cuti sementara atau furlough, yang biasanya terjadi saat pendanaan pemerintah terganggu. Tidak tanggung-tanggung, 750ribu PNS terancam PHK massal! 


Shut down AS menimbulkan dampak terhadap layanan publik dan ekonomi nasional. (www.viva.co.id, 2/10/2025)


Kegagalan Ideologi Barat


Memang, AS sejauh ini terlihat masih tangguh dalam percaturan politik global. Namun AS tidak akan sanggup berdiri lebih lama lantaran ideologi kapitalisme liberal yang makin keropos. Banyak pakar yang mengkritisi betapa ideologi Barat merupakan ideologi gagal, bahkan cacat sejak lahir.


Sistem ekonomi Kapitalisme melahirkan eksploitasi dan alienasi manusia. Bahkan terbukti tidak berpijak pada fondasi yang benar. Hal ini menjadi penyebab shut down dan krisis ekonomi yang terus berulang.


Komitmennya pada moral dan kemanusiaan sangat lemah. Kapitalisme tidak mengenal persaudaraan, tolong menolong, cinta, murah hati, dan amanah. Semuanya berganti menjadi mementingkan diri sendiri.


Itulah mengapa AS sebagai jantung kapitalis dunia menjadi tempat yang paling tidak menghormati kehormatan dan nyawa manusia. Negeri paling digdaya ini tidak berdaya menghadapi angka kriminalitas, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan yang sangat tinggi di dalam negerinya.


Saat ini Barat benar-benar berada di tepi jurang keruntuhan. Ideologinya hanya berjuang sekadar untuk memperpanjang nafasnya saja. Berbagai gejolak politik akibat ketimpangan ekonomi maupun ras yang terjadi makin mengikis kepercayaan terhadap ideologi ini.


Tokoh Barat sendiri tak sedikit yang memprediksi keruntuhan peradabannya.  Antara lain Oswald Spengler. Ia menganggap peradaban Barat sudah tua dan akan segera mati.


Bahkan Patrick Buchanan, penasihat tiga orang presiden AS (Richard Nixon, Gerald Ford, dan Ronald Reagan), juga memprediksi kejatuhan AS dan Barat karena faktor kerusakan moral dan minimnya pertumbuhan demografi.


Kapan AS akan runtuh? Pada tahun 2017 Profesor Peter Turchin secara spesifik memprediksi dalam satu dekade ke depan akan terjadi masa-masa suram untuk AS. Turchin adalah seorang profesor dari departemen ekologi dan biologi evolusioner di Universitas of Connecticut.


Dunia ke depan: AS vs Cina atau Kapitalisme vs Islam?


Persaingan yang menguat di kawasan Timur Jauh terutama melibatkan AS vs Cina merupakan konflik kepentingan, biadab dan kolonialis. Bukan perjuangan ideologis.


AS berusaha menggalang dukungan dari negeri muslim dengan menetapkan tanggal 15 Maret 2022 sebagai Hari Anti Islamophobia. Hari Anti Islamophobia tidak lain adalah agenda AS menghadapi Cina.


AS berusaha mendapatkan hati kaum muslimin, agar menjadikan Cina sebagai musuh bersama. Karena Cina sendiri melakukan penindasan dan kekejaman terhadap muslim Uyghur.


Cara yang mirip pernah dilakukan AS menjalin koalisi dengan Mujahidin Afghanistan untuk melawan Uni Soviet. Setelah Uni Soviet berhasil dikalahkan, umat Islam kembali menjadi pesakitan AS.


Dalam mendapatkan dukungan, Cina sendiri belum bisa selevel dengan AS. Kebijakan global Cina Belt and Road Initiative (BRI) yang berupaya membangun infrastruktur global, justru mendatangkan resistensi dari negara-negara mitra.


Bagaimana dengan umat Islam sendiri? Propaganda AS tidak serta-merta akan merebut hati umat Islam. Karena tidak pernah terlupakan bagi umat, AS adalah pendukung utama Israel dalam penjajahan di Palestina.


Perang melawan Islam dengan dilabeli teroris atau radikal juga dikomandani AS, sehingga umat menjadi terpecah belah.


Umat Islam harus menjadikan AS sebagai musuh utama, sebagaimana AS menempatkan Islam sebagai musuh bebuyutan pasca runtuhnya Uni Soviet. AS sadar betul bahwa kekuatan yang bisa mengalahkan kedigdayaannya hanya Islam ideologis. Terbukti hanya peradaban Islam saja yang sulit untuk ditundukkan, dibandingkan peradaban yang lain.


Karena itu hal yang paling tidak diinginkan AS adalah kembalinya Islam menjadi ideologi negara, karena jelas akan menjadi pencabut nyawa kesombongan AS!


Wallahu a'lam bishowab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم