Kita Masih Terjajah



By Ruby Alamanda


Mungkin secara formalitas kita ini merdeka. Mamun ingat, kita ini belumlah merdeka. Kita masih saja terjajah secara keseluruhan. Memang, penjajahan secara fisik tidak ada, namun kita terjajah secara brutal hal pemikiran, ekonomi, politik, kita semua termasuk gen Z tersandera. 


Bagaimana tidak, menjalankan ketaatan saja hanya boleh sebatas ibadah mahdah saja, menjalankan syariah secara kaffah di kerdilkan (dibatasi) 


Mengapa Terjadi?


Hal ini terjadi karena sistem yang ada adalah sistem kapitalisme yang asasnya sekuler. Yakni pemisahan agama dari kehidupan sehari-hari. Bagi remaja, yang kualitas hidupnya kebanyakan masih labil, maka mudah sekali untuk goyah. Baik secara mental maupun fisik. Masih mudah tergiur dengan kemaksiatan yang membuat hidupnya fun, terhibur, dan kece badai. Merasa seimbang jika teman happy dengan pacar dia juga mau punya pacar. Jika dia bisa bebas nongki di cafe dia juga mau banget... Menghabiskan waktu disana. Habiskan uang ortu untuk kebahagiaan beli barang baru, mulai baju, sepatu, tas, make-up, jam tangan, kendaraan. 


Lanjut tentang pacaran, meski pun remaja tahu efek dari pacaran itu apa, KTD (Kehamilan yang tidak diinginkan), Menikah dini dan kerusakan organ tubuh karena efek free sex. Belum lagi efek psikologis efek pacaran ini. Susah, sedih, mecucu, patah hati, muram, hati hancur, bunuh diri, temannya bosen dicurhati. Mereka tetap tergiur dengan kebahagiaan semu ini kan... 


Nah maka... 

Kemerdekaan individu, bermasyarakat, bernegara. Harus diwujudkan. Ibadah secara totalitas dimudahkan, hati pun tentram. 



Pemuda Agen Perubahan


Tidak semua gen Z buruk, banyak pemuda yang berpotensi menjadi calon pemimpin umat. Mereka menimba ilmu di pondok pesantren, di sekolah umum dan ditambah mengaji Islam kaffah. Mereka rajin mengajak teman lainnya untuk berdakwah, mendakwahkan Islam secara continue. Mereka sangat semangat dalam kebaikan. Semua hal di lakukan hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Berjalan sesuai arahan Nabi Muhammad SAW. Selalu semangat membersamai teman-temannya dalam barisan dakwah, agar umat segera bangkit. Bangkit dari keterpurukan. Terutama remaja saat ini. Agar mereka sadar makna hidupnya, keberadaan dirinya dihidupkan oleh Allah saat ini. Selain mengembangkan potensi juga berdakwah. Itulah kemerdekaan hakiki bagi remaja. Yakni membebaskan teman-temannya yang masih mudah tergoda pada kenakalan remaja kepada keimanan penuh kepada Allah SWT. 


Agen Islam seperti Ali bin Abi Thalib, Bilal bin Rabah, Mus'ab bin Umair, Khalid bin Walid, Muhammad Al Fatih, dll... Sangat dirindukan... Sudah ganteng cerdas, politikus handal pula. Apakah kita bisa memiliki pemuda hebat seperti mereka, InsyaAllah bisa. Karena tadi kita juga punya pemudah hebat abad ini yang mau mengorbankan dirinya, waktunya untuk mengajak teman-temannya dalam kebaikan... InsyaAllah Allah akan memudahkan kita dalam mengembalikan kebangkitan Islam secara kaffah, Allahu Akbar![]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama