Fenomena Bendera One Piece: Rakyat Sadar Belum Merdeka



Oleh: Jihan Lathifah


Menjelang perayaan HUT Republik Indonesia yang ke 80, yang biasanya identik dengan pengibaran bendera merah putih di tiap-tiap rumah atau bangunan, namun kali ini diwarnai dengan fenomena yang cukup menyita perhatian nasional. Alih-alih bendera merah putih, warga justru dengan bangga mengibarkan bendera yang merupakan ikon dari serial anime populer, One Piece.


Fenomena ini dengan cepat disusul dengan himbauan para pemerintah daerah agar tidak kembali mengibarkan bendera tersebut. Tak sedikit pula aparat keamanan turun tangan untuk menertibkan para pelaku pengibar bendera bergambar tengkorak Jolly Roger bertopi jerami itu. Himbauan dan penertiban ini bertujuan untuk menjaga kesakralan momen kemerdekaan Indonesia. 


Lebih dari sekadar bendera bajak laut, bendera Jolly Roger One Piece memiliki banyak makna. Bendera tersebut melambangkan solidaritas tim, kebebasan, dan perlawanan terhadap pemerintah dunia atas ketidakadilan yang dihadapi oleh para tokoh. Sehingga, jika dikaitkan dengan fenomena pengibaran bendera One Piece di Indonesia, dapat dilihat bahwa fenomena pengibaran One Piece adalah bentuk ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah. Mereka, khususnya kaum pemuda yang notabene menjadi pelaku pengibar bendera tersebut bersatu, telah menyadari bahwasanya Indonesia belum sepenuhnya merdeka.  


Memang pada kenyataannya, rasanya Indonesia belum pantas dikatakan merdeka. Berbagai problematika belum usai meski telah berdiri sebagai negara republik selama 80 tahun.  Mulai dari masalah ekonomi, sosial, politik, seakan tak ada ujungnya. Aspirasi dan keluhan dari masyarakat atas kebijakan yang tak sesuai dengan keinginan mereka hanya dianggap angin lalu. Rakyat lantas mempertanyakan apa sesungguhnya makna hakiki dari kemerdekaan; apakah kemerdekaan semata-mata hanyalah bebas dari penjajahan fisik?


Segala problematika yang dialami negeri ini tak lain dan tak bukan adalah kegagalan dari sistem negara yang dianut. Sistem kapitalisme, yang mendasarkan seluruhnya dengan materi. Tak hanya berujung pada permasalahan ekonomi, sistem kapitalis yang akan selalu terikat erat dengan sekulerisme juga merembet pada permasalahan kehidupan lainnya, seperti halnya sosial, politik, hingga pendidikan. 


Kesadaran rakyat inilah dapat dimanfaatkan bagi para pengemban dakwah, bahwasanya tak ada yang dapat mengubah keadaan negeri ini selain dengan cara mengubah sistem negaranya. Sebuah sistem yang akan memerdekakan rakyatnya secara hakiki. Sistem tersebut adalah negara Khilafah Islam yang berbasis Islam kaffah atau menyeluruh. Khilafah telah terbukti menyejahterakan rakyatnya dalam waktu belasan abad lamanya dan menjadi poros kepemimpinan dunia. Maka untuk menyongsong kembalinya Khilafah yang akan memerdekakan umat, dibutuhkan para pejuang yang siap untuk kembali menegakkannya di muka bumi.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama