Persatuan Umat Kunci Kekuatan dan Kemenangan



Oleh : Ummu Neysa (Aktivis Muslimah Peduli Umat)

Populasi mencapai 2 milyar tersebar di seluruh dunia, saatnya umat Islam bersatu melawan kezhaliman di negeri-negeri muslim. Membebaskan manusia dari segala bentuk penjajahan yang dilakukan negara penjajah yang mengagungkan thagut sebagai Tuhan dan material sebagai tujuan hidup di dunia.


Saat ini umat Islam terpenjara dalam pemikiran kepentingan individu, kelompok, organisasi maupun kepentingan materi. Penjajah kafir berkolaborasi membentuk hegemoni mempertahankan kekuasaan dengan segala cara untuk mencapai tujuan. Hingga akhirnya umat Islam sendiri tak mau berbuat dan berpikir bagaimana membantu saudara muslim yang tersandera dalam penjajahan. Laa Syukra ‘Ala Wajib. Setiap orang memiliki kapasitas untuk memberikan bantuan kepada saudara seiman di Gaza Palestina, India, Uighur, Rohingya, dan negeri muslim lainnya baik secara individu maupun kelompok. 


Memberikan bantuan dalam kewajiban individu dan kelompok akan berbeda dengan bantuan atau kebijakan seorang pemimpin. Dalam perperangan pemimpin wajib mengirimkan militer dan perlengkapan perperangan dan melindungi keselamatan jiwa manusia. Apalagi pemimpin negeri muslim memiliki kekuatan itu semua. Sayangnya hari ini tak demikian. Pemimpin muslim di dunia Arab maupun negeri lainnya tunduk dihadapan tuannya yaitu Amerika Serikat dan para sekutunya.


Hanya melihat saudara seiman di Palestina yang terzhalimi tanpa bantuan dan pembiaran adalah dosa. Allah SWT berfirman dalam surah Al Hujafat ayat 10 :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ ۝١

Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara, maka damaikanlah diantara saudaramu maka bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.


Umat Islam memiliki potensi untuk mencapai persatuan dengan jumlah yang tersebar mencapai 2 Milyar. Sayangnya cerai berainya umat Islam tanpa persatuan tak memberikan kekuatan dan melemahkan umat. Padahal Allah SWT berfirman dalam surah Al Anfal ayat 46 :

وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ ۝٤٦

Artinya : Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.


Persatuan adalah asas dari segala-galanya. Umat Islam tak membutuhkan pagar-pagar tinggi atau benteng. Namun saat ini membutuhkan perekat berupa akidah untuk bersatu dalam kekuatan melawan kezhaliman menolong saudara seiman di Palestina akibat kebrutalan Israel laknatullah.


Persatuan umat Islam, bukanlah hanya angan-angan namun sebuah kewajiban syari’at. Institusi pemersatu adalah Khilafah yang mampu mengirimkan komando jihad dan menyatukan umat secara politik di seluruh dunia dan melindungi kaum muslim dari segala penjajahan. 


Kekejaman serta kezhaliman di Palestina tak akan terjadi bila ada institusi negara Khilafah. Semua akan dicegah dengan mobilisasi kekuatan militer. Sayangnya negara negara yang mempunyai kekuatan militer di sekitar negara Palestina seperti Arab Saudi, Yaman, Iran, Irak, Lebanon, Qatar dan lainnya lebih menikmati tumpahan darah saudara seiman di Palestina. Miris. 

Wallahu a’lam bish-shawabi.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama