Meraih Kemuliaan Umat dengan Sistem Syariat

 


Oleh: Hany Handayani Primantara, S.P (Penggiat Literasi)


Saat umat Islam diatur oleh Allah menggunakan seperangkat aturannya yakni Alquran, betapa mulia hidup kaum muslim. Tunduk serta taat dalam naungan sistem kehidupan yang Islami. Mulai dari aspek ibadah, pendidikan, ekonomi, hukum sanksi, politik, bahkan pemerintahan. Kemuliaan tersebut nampak dari terpenuhinya semua kebutuhan umat, mulai dari kebutuhan pangan, papan, dan sandang bahkan kesehatan, pendidikan dan keamanan juga sudah termasuk didalamnya.


Namun, semua fakta tersebut sangat berbanding terbalik dengan kondisi umat saat ini. Kaum muslim bagai pesakitan yang didera derita tiada tara. Tengok saja saudara muslim di Palestina. Apa kabarnya hari ini? Tentu tidak baik-baik saja. Mereka masih jadi target utama para zionis. Tidak hanya dirampas tanahnya, namun juga dibasmi habis penduduknya dengan tanpa rasa kemanusiaan hingga detik ini. Sudah banyak korban yang berjatuhan dari pihak kaum muslim. Namun, tidak ada tindakan yang tegas bagi mereka yang melakukan kejahatan luar biasa tersebut.


Kejahatan Berupa Seruan Ekstrim 


Hal ini diperparah dengan pernyataan dari anggota Kongres AS Randy Fine yang menyerukan penggunaan bom nuklir di Jalur Gaza. Bagaikan dejavu, Palestina diibaratkan seperti Hiroshima dan Nagasaki yang luluh lantah akibat bom nuklir. Bagi Hamas ini adalah bentuk penghasutan untuk melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Hamas menyebut, seruan ekstremis ini adalah kejahatan besar dan memperlihatkan mentalitas fasis rasis yang menguasai pikiran politisi Amerika. Inilah wajah asli kaum zionis dan para pendukungnya. (Antara.com, 24/05/25)


Pernyataan Fine tersebut tidak etis serta tidak sah secara hukum internasional, dan bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan serta agama. Hal itu menjadi bukti nyata bahwa umat Islam mendapatkan penghinaan luar biasa. Namun, di sisi lain nampak miris melihat pemimpin negeri muslim yang tak terdorong untuk menunjukkan pembelaan atas agamanya ini. Mereka tetap bergeming demi menjaga kekuasaannya. Padahal Gaza sungguh telah dihancurkan sedemikian rupa. Betapa kuat penghianatan mereka di dunia. Nauzubillah.


Salah Atur Kehidupan Efek Ide Kebebasan 


Kerusakan dan kekejaman yang terjadi di Gaza menunjukkan buruknya sistem hidup hari ini. Sistem saat ini tidak memuliakan manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Allah. Jika dulu kaum jahiliah diatur oleh sistem yang tega membunuh bayi perempuan tak berdosa. Sekarang, belum nampak jenis kelamin saja, bayi-bayi tersebut sudah dibunuh tanpa belas kasih. Sungguh sebuah sistem hidup yang jauh lebih jahiliah. Hal ini cukup menunjukkan pada kita bahwa sistem ini tidak layak memimpin dunia dan mengatur hidup manusia.


Sistem ini lahir dari ide kebebasan yang menyesatkan. Sebuah ide yang lahir dari kecacatan berfikir tentang manusia dan alam semesta. Menganggap bahwa kebebasan adalah hak yang perlu dijunjung tinggi demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Masyarakat yang mampu bertanggung jawab atas setiap tindakannya. Namun mereka lupa bahwa manusia adalah bagian dari makhluk yang lemah, begitupun ketika memahami dirinya sendiri. Jadi wajar ketika manusia salah mengatur hidupnya (sesuai dengan cara berfikir manusia itu sendiri) otomatis berakibat mudharat baginya dan orang lain.


Islam Memuliakan Manusia 


Islam menghormati nyawa manusia, baik ketika berperang maupun dalam keadaan damai. Nyawa manusia perlu dijaga dan diberlakukan dengan baik. Ketika kondisi perang, Islam sangat menjaga nyawa maupun fasilitas umum, sebab itu bagian dari aturan serta adab Islam ketika berperang. Penerapan Islam akan terasa indah lantaran mampu menjaga kemuliaan manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. 


Oleh sebab itu umat Islam harus berjuang demi tegaknya aturan Islam secara kaffah di muka bumi ini. Perjuangan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun hal ini bisa dilakukan. Setidaknya minimal ada tiga hal yang dibutuhkan saat ini. Pertama, butuh upaya besar dari umat dan bersinergi membangun kesatuan serta kekuatan. Kedua, pemimpin jamaah. Sinergi bisa terjadi atas kepiawaian seorang pemimpin yang mampu memimpin jamaah dakwah tulus dan berpegang teguh pada metode dakwah Rasulullah saw untuk mewujudkan kemuliaan agama ini. 


Ketiga, sistem hidup yang terbukti mampu meraih kemuliaan umat. Kemuliaan hanya akan terwujud dengan sistem Islam. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan gemilang di masa kepemimpinan nabi dan generasi berikutnya menurut syariat Islam. Penerapan Islam kaffah oleh khilafah Rasyidah adalah kunci dari semuanya. Maka keberadaan dakwah terhadap Islam kaffah merupakan sesuatu yang urgen saat ini. Tidak hanya mampu menuntaskan masalah Palestina, khilafah pun mampu menuntaskan seluruh problematik kaum muslim secara umum.


Wallahu a'lam bishshawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم