Bullying Marak, Efek Sekulerisasi Generasi


Oleh : Mira Sutami H
(Pemerhati Sosial dan Generasi )

Bullying makin marak di lndonesia. Dan kasus bullying bisa menimpa siapapun baik kalangan muda maupun tua. Seperti kasus yang baru saja terjadi yang menimpa seorang siswa di Blitar. Seorang siswa SMP Negeri di Blitar tak mau sekolah karena trauma. Ia trauma menjadi korban bullying hingga enam kali pingsan.Sang siswa juga mengaku trauma dan ketakutan karena kerap mendapat ancaman dari pelaku. Orang tuanya melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan meminta proses hukum berjalan untuk memberi efek jera.

Korban masih berusia 12 tahun. Belum setahun menjadi pelajar kelas VII di sebuah SMPN di Kabupaten Blitar Timur. Sejak awal masuk sekolah, korban kerap dijahili teman-teman sekelasnya. Aksi bullying itu lambat laun semakin parah. Sampai pada penganiayaan hingga menyebabkan korban pingsan. Bahkan kala pingsan terakhir ada yang bercerita alat kelamin korban dibuat mainan oleh beberapa pelaku. ( Detik.com )

Kasus - kasus bullying semakin meningkat akibat dari penerapa sistem sekuler liberal disegala bidang yang melahirkan generasi sekuler liberar pula. Mereka tak peka dan seperti tak punya hati  atau prikemanusiaan.

Tak hanya itu adanya payung HAM juga menjadi salah satu penyumbang maraknya kasus kejahatan termasuk bullying ini. Karena dengan mengatas namakan HAM orang atau bahkan generasi berbuat semaunya bahkan kekerasan sekalipun.
Walaupun jumlah korban kasus bullying makin meningkat. Dan bulling semakin menjadi trend dinegeri ini. Namun pemerintah tak juga bertindak. Seolah pemerintah tak perduli dengan nasip generasi dinegeri ini.

Karena kasus semakin meningkat maka kita harus tahu apa dan batasan bullying itu sendiri. Bully adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang dilakukan satu orang atau lebih dengan cara melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan sekolah dan umumnya menimpa anak-anak atau remaja yang secara fisik lebih lemah dari teman-teman sebayanya.

Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang. Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, yakni secara verbal seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, menyebarkan gosip tentang korban, atau mempermalukan di depan banyak orang.

Perilaku bully tersebut menimbulkan banyak efek negatif bagi korban, di antaranya : Mengalami gangguan mental, seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri. Menjadi pengguna obat-obatan terlarang. Prestasi akademi yang menurun.

Oleh karena itu, sebagai orang tua Anda harus jeli melihat ciri perubahan tingkah laku anak, misalnya tidak semangat berangkat ke sekolah, prestasi belajar menurun, atau nafsu makan berkurang. Perubahan lainnya yang bisa tampak, seperti:

1. Tiba-tiba kehilangan teman atau menghindari ajakan pertemanan.

2. Barang-barang miliknya sering hilang atau hancur.

3. Mengalami gangguan tidur.

4. Kabur dari rumah.

5. Terlihat stres saat pulang sekolah atau usai mengecek ponselnya.

6. Mungkin ada luka di tubuhnya.

Adapun pencegahan bullying bisa dilakukan oleh orang tua terhadap putra - putrinya. Pencegahan tersebut diantaranya:

1. Tanamkan nilai-nilai moral sejak dini.

2. Ajak anak untuk bersama-sama menilai dan membedakan perbuatan yang baik dengan perbuatan yang tidak patut dilakukan pada sesama.

3. Bangun komunikasi yang baik dengan anak, serta dampingi ia dalam proses tumbuh kembangnya.

4. Anda juga bisa menasihati anak Anda agar berani melaporkan kepada pengajar di sekolah saat mengalami perilaku bully.

5. Jika anak Anda merasa tidak dapat berbicara langsung, mungkin dia bisa menulis surat atau mengirim email kepada mereka.

 5. Bila anak Anda adalah pelaku bullying, maka ajaklah anak berdiskusi dan cari tahu penyebabnya. Beri ia penjelasan bahwa hal ini bukanlah perilaku terpuji, dan tidak dapat diterima.

6. Orangtua bisa mengajak anak (baik pelaku maupun korban) untuk menjalani konseling agar pola pikir dan tingkah lakunya bisa lebih terarah dengan baik.

7. Yang tak kalah penting, jadilah contoh teladan yang baik bagi anak. Sebab sadar atau tidak, anak akan mencontoh orang tua sebagai tolok ukur dalam bersikap.

Namun itu semua untuk pencegahan namun untuk menanggulangi atau pemberantasan kasus bullying harus ada peran dari pemerintah. Karena sesungguhnya mendidik generasi itu bukan hanya kewajiban orang tua dan juga guru. Pemerintah harusnya ikut andil dalam mendidik generasi. Masyarakat juga harus turut andil dalam mendidik generasi.
Namun bila sistem yang diterapkan di lndonesia tetep sistem Kapitalisme ya tentu kasus bullying akan tetap marak seperti saat ini. Yang bisa memberi solusi kongkrit dari masalah umat termasuk masalah bullying ini adalah lslam.

Dalam lslam itu semua diatur dari hal - hal yang terkecil sampai bagun negara. Semisal bila kita bercanda juga ada aturannya tidak boleh sampai bohong, tidak boleh menyinggung fisik seseorang apalagi sampai melukai seseorang. Melukai seseorang itu dalam lslam dianggap perbuatan kriminal. Memberi julukan (anggilan) kepada orang  saja harus yang baik dan disenangi oleh yang diberi julukan. Jadi jelas bahwa bullying adalah perbuatan yang dilarang oleh lslam.

Untuk itu bila sampai terjadi pelanggaran maka negara akan memberikan sanksi bagi pelanggarnya atau terjadi kasus bullying maka negara akan memberiksn sanksi yang tegas sesuai dengan berat atau ringannya pelanggaran. Dan sanksi tersebut akan membuat pelaku jera. Dan orang yang melihat penerapan sanksi akan berfikir ratusan kali bahkan ribuan kali untuk melakukan perbuatan yang sama.
Untuk melakukan pencegahan maka negara memberlakukan sistem pendidikan berbasis akidah. Dimana bila akidah seseorang kuat maka  seseorang tersebut tak akan melakukan hal - hal yang melanggar aturan Allah.

Tak hanya sampai disitu bila lslam diterapkan maka yang bertanggung jawab terhadap pendidikan generasi bukan hanya orang tua, guru , dan negara. Namun masyarakat juga ikut andil untuk mengontrol jalannya roda amar ma'ruf nahi munkar.

Selain itu yang perlu diingat bahwa bila lslam diterapkan secara sempurna maka akan melahirkan individu yang bertakwa serta mencetak generasi yang memiliki visi hidup yang jelas ( visioner ) yang akan menjadi tonggak bagi peradaban bangsa.
Nampak jelas  bahwa lslam itu bisa menyelesaikan seluruh probem hidup manusia secara konkrit. Yang perlu diingat lslam bisa memberi solusi bila lslam diterapkan secara menyeluruh ( kaffah ) dalam naungan khilafah.

Karena saat ini belum ada khilafah maka saatnya kita memperjuangkan tegaknya khilafah. Dengan jalan dakwah semaksimal yang kita bisa. Harus ada persatuan umat sehingga mempercepat kehadiran khilafah. Hingga lslam benar - benar menjadi Rahmatan Lil Alamin.  lslam kembali menjadi mercusuar dunia. Wallah A'lam Bishawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم