Stunting Ditengah Kemajuan Infrastruktur


Oleh: Shinta Erry
(Praktisi Kesehatan)

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.

Balita Stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Jadi tidak hanya sekedar tinggi atau pendek. Dampaknya adalah volume otak sang stunting juga berpengaruh jadi tidak se padat yg normal.

Sulit dipercaya di Jatim memiliki angka stunting tinggi 26,2 persen PSG (Pemantauan status Gizi) yang tercatat ada 12 kabupaten diJatim salah satunya adalah Kabupaten Kediri.

Pembangunan infrastruktur yang maju belum berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat dan belum sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Maraknya program desa wisata jelas hal ini bukan solusi tepat untuk masalah stunting karena akar masalahnya belum tersentuh.

Karena problem stunting termasuk kronis bukan penyelesaian yang satu atau dua faktor saja. Sangat kompleks hubungan nya dengan pemenuhan ekonomi masyarakat, edukasi penting nya hidup sehat, pemenuhan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan masyarakat.

Seharusnya masalah ini bisa dicegah sebelum terlanjur  banyak terjadi bukan malah fokus berlomba menarik investor namun lalai dengan pemerataan kesejahteraan. Ketika sebuah negri yang fokus utamanya adalah pelayanan umat demi kesejahteraan hakiki dunia hingga akhirat, yang dengan kaffah mengatur semua sistemnya berjalan seimbang dan sinergi untuk kesejahteraan bersama menuju ridho Illahi itulah negri yang cara mengatur rakyatnya dengan hukum-hukum Islam yaitu daulah khilafah Islam.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم