Teruslah Berisik Menyuarakan Kelaparan Gaza, Skenario Baru Genosida Zionis





Oleh : Kikin Fitriani (Aktivis Muslimah)


Rentang waktu sejak serangan 7 Oktober 2023, kondisi Gaza dilanda mencekam hingga 02 Maret 2025  mencapai klimaks diblokadenya bantuan termasuk krisis air bersih, ketidak tersedianya layanan listrik dan bahan bakar, semakin dunia global dipertontonkan cara-cara keji genosida gaya baru Entitas Zionis atas arahan sekutunya AS dengan menciptakan kelaparan sistemik. Pembatasan ini menambah kondisi warga Gaza serba sulit menjalani kehidupan. Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang luar biasa.
 
Seluruh populasi Gaza yang berjumlah 2,1 juta jiwa mengalami kelaparan parah, hampir mencapai setengah juta orang  diperkirakan menderita  malnutrisi masal dan ancaman kelaparan kritis. Meskipun banyak yang membantu, namun problemnya bukan kekurangan makanan, melainkan hasil kebijakan politik sistematis yang mana pemblokadean total dilakukan melalui kerjasama antara Israel dengan Mesir. 

Mirisnya bantuan yang datang untuk Gaza ternyata tidak sampai kepada warga yang membutuhkan. Sebagian justru jatuh ke tangan Zionis bahkan dialihkan oleh para penguasa negeri-negeri muslim yang berkhianat demi kepentingan penjajah. Banyak beredar video dan foto yang ramai di berbagai media tv dan sosmed memperlihatkan bagaimana kondisi anak-anak, orang tua bahkan  perempuan dewasa mengalami malnutrisi, badan kurus kering. Warga Gaza tidak ada pilihan selain apa saja yang bisa bertahan untuk hidup dengan memakan pakan ternak, rerumputan, sayur mentah karena ketiadaan bahan bakar. Kelangkaan air bersih, untuk minumpun warga Gaza kesulitan, tak ayal apapun yang bisa diminum termasuk air limbah pembuangan.

Pihak Zionis dengan akal bulusnya menyatakan bahwa pemblokadean  itu dilakukan karena khawatir jika bantuan kemanusiaan akan dimanfaatkan oleh Hamas untuk berperang. Zionis bersama AS mengusulkan sistem distribusi bantuan baru melalui lembaga yang mereka bentuk yakni Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang merupakan badan amal untuk  mendistribusikan bantuan di empat wilayah titik Gaza tengah dan selatan. Keberadaan GHF mengundang syak wasangka, niat jahat mereka tidak mampu disembunyikan. Rencana tersebut hanyalah upaya mereka agar bisa mengontrol distribusi bantuan dalam rangka tujuan politik dan militer yang lebih besar.

Keempat lokasi yang dikendalikan GHF adalah zona tempur aktif dan dirancang untuk memancing warga Palestina datang ke zona merah lalu dibunuh. Dan ini bukan tindakan kemanusiaan, dibawah kendali  PBB  jumlahnya mencapai 400 lokasi. Ini sebuah pernyataan dari seorang veteran Angkatan Darat AS yang pernah bertugas di Gaza. Semua kebohongan sekarang telah terbongkar (dilansir via MMC Youth). GHF menjadi alat strategi Zionis dan AS untuk mempercepat genosida demi mengosongkan wilayah Gaza. Siasat licik bangsa kera ini dengan melaparkan penduduk Gaza hingga mati mengenaskan atau terpaksa  berbondong-bondong keluar demi berburu bantuan ke tengah dan selatan, dari titik wilayah itulah mereka akan dibombardir masal atau  mereka dipaksa untuk dievaluasi ke luar perbatasan.

Badan Bantuan Pangan PBB (World Food Programme/WFP) menyebut Gaza sudah masuk fase catrasthopic hunger atau bencana kelaparan yang diukur berdasarkan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu dengan skala 1-5, Gaza menduduki fase ke-5 yakni bencana kelaparan. Badan tersebut melaporkan hampir sepertiga warga Gaza tidak makan selama berhari-hari dan WFP menyebut kebutuhan pangan Gaza mencapai ambang batas mengkhawatirkan. Kurang lebih 90 ribu usia anak-anak dan wanita membutuhkan bantuan akibat malnutrisi.

Kekejian Zionis dengan memblokade bantuan humanitarian ke Gaza, menghancurkan lebih dari seribu truk bantuan logistik pangan hingga 21 Juli, tercatat lebih dari 1.054 warga Gaza tewas saat berusaha mendapatkan makanan, 766 diantara mereka tewas disekitar lokasi GHF, dan 288 didekat konvoi bantuan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya (dilansir oleh BBC World Service 23 Juli 2025).


Pengecut dan Khianatnya Para Pemimpin Muslim 

Bungkamnya para penguasa Arab terutama rezim Mesir yang menjadi aktor utama dalam membuka gerbang perbatasan Rafah hingga hari ini enggan untuk menolong saudaranya Gaza bahkan berdalih  dengan membuka gerbang Rafah akan semakin menciptakan jurang konflik dan gelombang masuknya pengungsi penduduk Gaza masuk ke negaranya.

Bahkan para penguasa muslim lainnya menunjukkan pengkhianatan yang luar biasa yakni Qatar, Saudi dan Mesir secara terang-terangan bergabung menyerukan ke Hamas untuk meletakkan senjata dan menyerahkan kekuasaan atas Gaza. Upaya bantuan dari para penghianat muslim sejatinya adalah untuk menyelamatkan muka Zionis dan AS karena sampai hari ini keduanya gagal menguasai Gaza. Pemicu gagalnya karena perlawanan hebat dari para Mujahidin ditambah  ketangguhan iman penduduk Gaza dan Palestina yang tidak akan pernah menyerahkan tanah suci, tanahnya kaum muslimin kepada para penjajah. Sungguh makar mereka telah menghilangkan marwahnya, mereka antek-antek para penjajah pemimpin muslim yang  berkhianat kepada Allah dan Rasul-nya.  Nyata persengkongkolan mereka  dengan musuh-musuhnya Allah, sebagaimana Allah telah berfirman dalam surah (TQS Ali Imran:118).

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan teman kepercayaan kalian orang-orang yang ada diluar kalangan kalian. Mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, sedangkan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami) jika saja kalian paham.


Mengakhiri Skenario Baru Genosida Zionis 

Hanya ada satu cara untuk mengakhiri penjajahan fisik itu dengan aktifitas yang serupa meski hari ini belum muncul yang setara untuk menghentikan genosida Gaza dikarenakan tertahannya para tentara kaum muslimin di basecamp oleh para penghianat pemimpin muslim mereka.

Allah telah memberikan solusi syar'i terhadap penjajahan Palestina, dalam TQS An- Anfal : 72 
"...jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan)agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Misi besar para pejuang Islam adalah pembebasan manusia, mengeluarkan umat muslim dari kegelapan menuju kehidupan yang baik. Para ulama hanif, para dai' dan para pendakwah Islam kaffah tidak boleh berdiam diri , wajib untuk  terus menerus mengedukasi  umat, mencabut pemikiran sekuler dari benak kaum muslim dan mengkampanyekan bahwa solusi hakiki atas persoalan Gaza Palestina adalah seperti yang disampaikan oleh Allah SWT yakni Jihad fi Sabilillah untuk mengakhiri dominasi entitas Israel beserta suporter utamanya AS. Jihad dilaksanakan dibawah komando Sang Khalifah untuk  mengakhiri hegemoni para kafir penjajah lainnya yang saat ini masih mencengkram di negeri-negeri muslim dunia. 

Upaya amar ma'ruf nahi munkar terus dilakukan kepada umat bahwa yang menjadi barrier bersatunya kaum muslim adalah demokrasi, nation state dan pengkhianatan para pemimpin muslim agar bersatu padu dengan menerapkan syari'at Islam kaffah dibawah institusi Daulah Islamiah. 


Wallahu 'alam bi-showab.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم