Nurul Fadhilah
Berdakwah (dalam bahasa Arab disebut da’wah) secara harfiah berarti menyeru atau mengajak. Dalam konteks Islam, dakwah merupakan aktivitas menyampaikan ajaran agama kepada orang lain dengan tujuan mengajak mereka menuju kebaikan, kebenaran, dan keridhaan Allah SWT. Kegiatan ini mencakup penyampaian nilai-nilai Islam, baik dalam hal aqidah (keyakinan), syariah (hukum Islam), akhlak, maupun ilmu-ilmu keislaman lainnya.
Dakwah memiliki tiga unsur utama, yaitu;
Pertama, materi dakwah, yaitu pesan yang disampaikan, seperti penjelasan tentang tauhid, ibadah, atau akhlak mulia.
Kedua, metode dakwah, seperti yang di ajarkan Rosulullah SAW yaitu laamadiyah (tanpa kekerasan) yang bisa dilakukan melalui lisan (seperti ceramah, nasihat, atau diskusi), tulisan (buku, artikel, atau konten media sosial), maupun keteladanan dalam perbuatan.
Ketiga, tujuan dakwah, yaitu melanjutkan kembali kehidupan Islam dengan cara mengajak manusia untuk meningkatkan keimanan, melaksanakan ibadah dengan benar, dan hidup sesuai tuntunan Islam.
Perintah untuk berdakwah telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl: 125,
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta debatlah mereka dengan cara yang terbaik.”
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Sampaikan dariku walau hanya satu ayat.” (HR. Bukhari). Ini menunjukkan bahwa dakwah merupakan kewajiban bagi umat Islam, baik secara kolektif (fardhu kifayah) maupun individu (fardhu ain) bagi yang memiliki ilmu dan kemampuan.
Agar dakwah efektif dan diterima dengan baik, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:
Pertama, dakwah harus berlandaskan ilmu agar tidak menyesatkan.
Kedua, disampaikan dengan bijak (hikmah), yaitu menyesuaikan cara penyampaian dengan kondisi pendengar.
Ketiga, dilakukan dengan lemah lembut, tanpa paksaan atau kekerasan.
Keempat, didukung keteladana, karena perbuatan baik sering kali lebih berpengaruh daripada sekadar kata-kata.
Dengan demikian, dakwah adalah tanggung jawab setiap Muslim sesuai kemampuannya. Tidak harus menjadi ustaz atau penceramah, dakwah bisa dilakukan melalui sikap sehari-hari, tulisan sederhana, atau sekadar mengajak orang lain kepada kebaikan. Yang terpenting, dakwah harus disampaikan dengan cara yang santun, jelas, dan penuh hikmah. Mari bersama-sama menyebarkan kebaikan, karena setiap ajakan kepada kebenaran adalah amal yang mulia di sisi Allah..[]