Refleksi Muharram, Dunia Darurat Sistem Islam

 


Oleh. Isma Khasanah (Pemerhati Sosial)


Kita telah memasuki tahun baru Islam 1447 Hijriah, yang ditandai dengan masuknya bulan Muharam. Di Indonesia, tahun baru hijriah biasa dirayakan dengan berbagai kegiatan seperti  zikir bersama, tabligh akbar atau  pawai obor yang  diselenggarakan dengan penuh sukacita, berkumpul dalam satu titik seolah tampak persatuan umatnya. Tentu hal itu sah-sah saja namun sebagai muslim, penting bagi  kita menjadikan pergantian tahun hijriah ini sebagai momentum untuk  melakukan intropeksi, bukan hanya  terhadap diri sendiri tapi  juga  dikaitkan dengan  kondisi   umat muslim saat ini. Maka, akan lebih  bernilai jika perayaan tahun baru hijriah tak sekadar ceremoni belaka. Melainkan menggali lebih dalam kondisi umat Islam baik  di dalam negeri maupun di berbagai belahan dunia.


Kita sadar, kaum muslim saat ini tengah  dikendalikan oleh sistem buatan Barat. Umat  tercerai berai oleh batas-batas palsu (nation state) yang di desain kafir Barat, genosida masih terjadi di Palestina. Bahkan, apa yg dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina telah melampaui kekejaman Adolf Hitler pada perang dunia ll.  Begitu pun Uyghur masih dalam tekanan penguasa, diskriminasi yang dialami muslim Rohingya pun belum berakhir meski beritanya seolah senyap. 


Belum lagi penjajahan ekonomi dan pengerukan SDA di banyak negara, yang lagi-lagi dilakukan oleh kekuatan global baik timur maupun  barat. Kerja sama  bisnis jual beli senjata para pemimpin dunia dengan nyawa kaum muslimin sebagai taruhannya, riba dijadikan sistem kekuatan ekonomi dunia   di mana umat Islam   menjadi  mangsa utama, moral anak muda dijebak dalam bentuk hiburan dan pemikiran melalui  suburnya industri pornografi.


Begitulah  wajah tatanan dunia hari ini  saat  aturan Islam dihilangkan, peradaban manusia ada dititik paling rendah. Parahnya lagi rusaknya sistem global ini didukung oleh para pemimpin muslim yang rela menjadi antek asing, betapa hari ini kita menyaksikan dengan gamblang, kafir barat menggandeng tangan para pemimpin muslim dunia yang  leluasa  mengeruk SDA dan SDM  negeri- negeri muslim, semua harus tunduk pada kebijakan asing dan aseng.


Teringat yang pernah ditulis oleh Syekh Sayyid Abul ala Al Maududy dalam bukunya, Towards Understanding Islam and Political Teory of Islam, beliau menuliskan, "Kita hidup di zaman ketika kebenaran harus dibuktikan dengan izin penguasa, dan kebatilan dibiarkan menjadi "sistem resmi "." Dari situasi inilah  pangkal penderitaan umat dimulai, sehingga umat makin terpuruk  karena  dipimpin oleh penguasa yang meninggalkan aturan Allah ( QS.20 : 124 ). Ketergantungan kepada  kekuatan asing menjadikan para pemimpin muslim dunia lemah, sehingga keberadaan mereka tak pernah melahirkan kebijakan yang  berpihak pada umat Islam 


Hijrah Tak Sekadar Sejarah


Bulan Muharram di samping  bulan yang identik dengan  muhasabah, Muharam juga mengingatkan kita pada peristiwa hijrahnya Nabi saw.. Ingat hijrah, hijrah Madinah. Ingat Madinah, ingat  penerapan Islam kafah, dan langkah itu merupakan tonggak sejarah perubahan besar dalam peradaban dunia. Mengapa terjadi perubahan besar? Sebab, pasca Baiat Aqabah II (setelah pengangkatan rasul sebagai kepala negara Islam) yang terjadi di bulan Dzulhijah, kemudian pada Muharam kaum muslimin melakukan hijrah ke Madinah untuk menerapkan syariat Islam secara kafah. Dalam naungan negara Islam di Madinah yang  meresmikan diri  menjadi  negara Islam pertama di dunia, maka setelah Rasul saw. menata kehidupan masyarakat Madinah, menjadi masyarakat yang islami dalam ketatanegaraan. 


Tak memakan waktu lama  masyarakat Madinah berubah menjadi umat yang mulia, dihormati  dan seiring waktu dapat memperluas pengaruh politiknya hingga Islam menjadi negara adidaya, semua berawal dari Madinah. Setelah rasul wafat sebagai  kepala negara , maka diganti dengan beberapa khalifah. Kemudian memperluas pengaruh politiknya dengan dakwah dan jihad, nampaklah cahaya Islam yang semakin  benderang, kehidupan jahiliyah yang semula dirasakan begitu kelam  berubah menjadi titik terang, karena pengaruh politik  Islam yang semakin tersebar. Fase  peradaban emas pun dimulai, muncul berbagai kemajuan dalam segala bidang.


Esensi hijrah yang Nabi lakukan pada awal tahun  menyiratkan makna, bahwa Nabi tidak hanya hijrah secara tempat, namun hijrah dalam sistem ketatanegaraan melepaskan ikatan sistem jahiliyah yang diadopsi penduduk Mekkah secara turun temurun. Begitu pun jika kita ingin melepaskan ikatan sistem  jahiliyah  kafir Barat  yang juga telah turun temurun bahkan mengakar secara global, segala bentuk penderitaan umat Islam yang tengah dirasakan saat ini pasti akan sirna dengan izin Allah. Seperti halnya Madinah yang mampu melepaskan ikatan jahiliyah. sebagaimana yang pernah dikatakan Imam Malik dalam kitabnya: 


   *لَا يُصْلِحُ آخِرَ هذِهِ الأُمَّةِ إِلَّا مَا أَصْلَحَ أَوَّلَهَا 


“Tidak ada yang dapat memperbaiki generasi akhir umat ini, kecuali apa yang telah memperbaiki generasi awalnya”


Artinya, mengikuti jalan hidup yang dicontohkan oleh generasi awal (Rasulullah dan para sahabatnya) adalah satu-satunya cara demi  meraih kembali kemuliaan yang telah dihancurkan musuh - musuh Islam,  yakni  menerapkan kembali aturan Allah secara sempurna dan menyeluruh.


Memang hal ini tidaklah mudah, jika tanpa adanya sekelompok jamaah yang  menggerakkannya, apalagi  bila  tanpa mendapat dukungan dari  umat. Oleh karenanya, umat butuh disadarkan tentang betapa  pentingnya aturan Islam diterapkan sebagaimana generasi awal melakukannya,  kondisi umat saat ini tengah dalam keterpurukan, sehingga butuh sekelompok jamaah yang siap berdakwah dengan Istiqamah menyuarakan tegaknya syariat Islam secara kafah sebagai sistem akidah bernegara. 


Ketakwaan individu saja tidak akan mampu bertahan apalagi bermimpi  dapat membawa perubahan yang besar jika tanpa diatur oleh kebijakan pemimpin yang mengikat. Karena dalam ajaran Islam, tugas seorang pemimpin bukan hanya memastikan masyarakatnya agar  terpenuhi segala kebutuhan hidupnya, namun juga memastikan seluruh masyarakatnya selamat dari azab Allah dan siksa neraka. Begitulah Islam mengatur kehidupan hingga masalah takwa pun menjadi urusan negara.

 

Muharam, Hijrah, Perubahan Hakiki


Berbeda dengan sistem demokrasi kapitalis saat ini, umat bagai anak ayam yang kehilangan induknya. Jika terus  mengandalkan kebijakan  pemerintah untuk terjadinya perubahan nasib umat ke arah yang lebih baik, hanyalah harapan semu, karena sistem pemerintah demokrasi kapitalis memang tidak didesain untuk hal itu. Penguasa dalam hal ini tak lagi  bertindak sebagai pengurus dan penjaga melainkan sebagai pelayan para pemilik modal yang menjadi sponsor kekuasaan. 


Maka, siapa pun kita yang jujur  menyaksikan kondisi  kaum muslimin saat ini, tentu akan mengatakan bahwa  umat saat ini  terjajah baik secara sumber daya alam maupun sumber daya manusia oleh  negara asing dan aseng. Semua  terjadi karena mendapat  restu dari pemimpin di negeri ini, dan ini merupakan bentuk pengkhianatan. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mengakhiri pengkhianatan ini, caranya dengan  memahamkan umat akan urgensi penegakan hukum Islam secara kafah,  karena penerapan aturan Islam saat ini merupakan   kebutuhan yang paling mendesak agar  umat dapat terlepas dari belenggu kafir barat. Opini  dakwah Islam kafah  yang  disebarkan para pengembannya  kelak  akan mampu membentuk  pemikiran Islam dan  pemikiran akan menghasilkan gerakan, gerakan akan mewujudkan perubahan.


اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ


"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sesungguhnya, aku termasuk orang-orang muslim yang berserah diri."" (QS. Fushsilat: 33).


Mari kita jadikan bulan Muharram ini  titik balik  sejarah hijrahnya Nabi, dengan memperbanyak tsaqofah dan merapatkan diri pada jamaah dakwah yang konsisten memperjuangkan hukum Allah. Ingat hijrah, ingat daulah Madinah, ingat penerapan hukum Allah.


Wallahua'lam bishshawwab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم