Oleh: Hany Handayani Primantara, S.P (Penggiat Literasi)
Kenyataan bahwa Iran menyerang Israel tak lantas menghentikan kaum Zionis dalam serangannya terhadap Warga Palestina. Justru, mereka seakan berlindung dari opini yang beredar bahwa serangan Iran sangat telak melumpuhkan Israel. Media lebih condong meliput bagaimana kondisi Israel yang lumpuh dan teraniaya akibat serangan tersebut. Akhirnya informasi mengenai serangannya terhadap Gaza pun mereda, karena dunia fokus pada Iran dan Israel.
Kaum muslim mengira kaum Zionis tak mampu berkutik lagi saat serangan Iran terjadi, namun sebaliknya mereka jadi lebih biadab. Bagaimana tidak? di tengah krisis kemanusiaan yang makin memburuk Israel justru makin menggila. Mereka bunuh para warga yang sedang antre makan di tempat pengungsian. Kekerasan yang terjadi di Gaza saat itu telah menewaskan sedikitnya 68 orang. Sebanyak 47 korban jiwa berada di Gaza City dan wilayah utara Gaza, termasuk lima orang yang tewas saat mendekati pusat distribusi bantuan makanan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di utara Rafah. (cnbcindonesia.com, 30/06/25)
Hal ini membuat rakyat terus bergerak serta menunjukkan pembelaannya. Aksi solidaritas digelar di berbagai negeri muslim. Bahkan mereka berusaha datang ke lokasi kejadian demi mengantarkan bantuan berupa makanan, pakaian serta air bersih secara langsung. Namun miris, penguasa dunia tetap bungkam. Bahkan penguasa negeri muslim justru tetap lengket bergandengan tangan dengan penjajah Zionis tanpa rasa bersalah. Padahal yang dilakukan oleh Israel sudah kelewat batas. Melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan menunjukkan kebiadaban sangat di luar nalar manusia.
Lemahnya Penguasa Muslim Akibat Cinta Dunia
Banyak yang menyesalkan sikap penguasa muslim hari ini, termasuk warga dari AS dan Israel sendiri yang sejatinya berbeda keyakinan. Setidaknya mereka masih memiliki hati nurani sebagai manusia. Mereka berjuang demi Palestina atas dasar cinta dan kemanusiaan. Entah terbuat dari apa hati para penguasa negeri muslim ini hingga matanya sudah lagi tak mampu melihat kedzaliman yang terjadi terhadap saudara seaqidahnya. Telinganya tak mampu lagi mendengar jerit tangis warga Palestina yang meminta pertolongan.
Ketidakpahaman akan akar masalah dari problematika yang terjadi di Palestina membuat mereka seperti batu yang tak mampu berbuat apa-apa. Belum lagi ditambah dengan kuatnya cinta terhadap kedudukan dan kekuasaan, membuat para penguasa negeri muslim buta mata hatinya. Kelalaian akan hubungan persaudaraan atas dasar keimanan tak lagi nampak dalam diri mereka. Sekadar menyeru dan prihatin saja tidak, entah bagaimana kelak mereka akan memberikan hujjah di hadapan Allah swt. Nauzubillah. Semoga Allah mengampuni kita semua.
Hal ini ternyata sesuai dengan prediksi Rasul, “Hampir saja umat-umat lain memperebutkan kalian sebagaimana orang-orang yang makan memperebutkan makanannya." Seseorang bertanya, "Apakah karena jumlah kita sedikit pada saat itu?" Rasulullah menjawab, "Bahkan kalian pada saat itu jumlahnya banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh kalian terhadap kalian, dan akan menimpakan dalam hati kalian penyakit 'wahn'." Seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu wahn?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati."
Demi menyelamatkan wajah dan kondisi pribadi akhirnya membuat penguasa muslim justru memihak musuh Islam. Seakan ditikam dari belakang kaum muslim tak mampu lagi berkutik. Tidak menyangka sebab saudaranya sendiri justru bersikap keras dan main belakang. Tak lagi bersimpati apalagi berempati. Tak ada lagi kekuatan ikatan aqidah, tak ada lagi perasaan persaudaraan. Semua hilang demi “kekuasaan”.
Upaya Penyadaran Umat, Demi terwujudnya Khilafah
Pada faktanya tak sedikit kaum muslim yang sadar akan masalah pokok dari persoalan ini. Mereka adalah para pengemban dakwah ideologis. Sebagai pihak yang sadar terlebih dahulu, maka perlu adanya peningkatan upaya penyadaran umat yang harus tetap digaungkan oleh para pengemban dakwah tersebut. Supaya dukungan umat atas dasar kesadaran makin kuat. Sebab ketika dorongan bergeraknya mereka atas dasar keimanan akan berlangsung stabil dan terus-menerus.
Umat akan otomatis bergerak dan terus menuntut penguasa mereka agar kembali pada tuntunan Islam dalam menyelesaikan Palestina. Yakni bebasnya Palestina dengan jihad yang diserukan oleh seorang Khalifah. Dengan demikian tegaknya khilafah merupakan sebuah kebutuhan yang mendesak bagi Gaza dan kaum muslim. Hal ini harus menjadi opini umum di tengah masyarakat muslim. Opini yang lahir atas dasar kesadaran umum.
Mencontoh perjuangan nabi dan menjadikannya role model dalam menggapai cita-cita tersebut. Yaitu penegakan hukum Allah sebagai sarana untuk melangsungkan kembali kehidupan Islam. Istiqomah berjalan sesuai dengan thoriqoh dakwah Rasulullah saw serta tak lupa senantiasa menguatkan hubungan dengan Allah agar pertolongan Allah pun segera datang. Sebab jika bukan kita sebagai generasi penerus dakwah Islam, siapa lagi?
Wallahu alam bishshawwab.[]