Menggalang Kekuatan Global untuk Membebaskan Palestina


Oleh: Rahma Al-Tafunnisa

Lagi dan lagi, Pasukan Israel membunuh banyak muslim Palestina dalam serangan di kamp tenda di Gaza. Penderitaan kaum muslim di Gaza tak juga berakhir. Sementara penjajah Zionis justru makin brutal, berbuat di luar batas kemanusiaan. Kecamatan dunia tak dihiraukan.

Militer Israel telah menewaskan sedikitnya 29 muslim Palestina di seluruh Gaza sejak fajar pada hari senin, dengan banyak korban jiwa dalam seranagn terhadap kamp-kamp tenda untuk orang-orang terlantar. Pertahanan Sipil Palestina dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyerukan penyelidikan independent atas kematian 14 pekerja darurat Palestina. Serta terjadi krisis pangan dan mereka terpaksa memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan protein mereka imbas krisis makanan akibat pengepungan dan genosida yang dilakukan Israel. 

Salah satu warga Gaza Majida Qanan mengatakan, anak-anak di Gaza harus dibujuk agar mau memakan daging kura-kura tersebut. Qanan menjelaskan, ini kali ketiga dirinya menyiapkan daging kura-kura untuk disantap keluarganya setelah tersingkir ke Khan Yunis akibat genosida yang dilakukan Israel.

Jurnalis Fatima dan 7 Kerabat Tewas karena Serangan Brutak Israel (CNN Indonesia). Jurnalis fotoyang pernah viral karena menulis pesan menyentuh sebagai bentuk dukungan untuk Gaza, Fatim Hassouna, meninggal dalam serangan brutal Israel pada pekan ini. Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan Fatima meninggal bersama tujuh keluarganya di kediaman mereka di Jalan Al Nafaq, Kota Gaza. Kementerian juga menyatakan kedua orang tua Fatima selamat tetapi mengalami luka serius dan dirawat di Internsive Care Unit (ICU). Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim mereka menargetkan anggota Hamas, dengan serangan adalah upaya mengurangi ririko demi melindungi warga sipil.

Militer Israel selalu berdalih melindungi warga sipil saat menyerang Hamas. Namun Israel juga menggempur habis-habisan warga dan objek sipil di Gaza. Imbas serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, lebih dari 60 ribu warga di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah hancur, dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi. Selama agresi itu, Fatima sang jurnalis mendokumentasikan foto kehidupan sehari-hari warga Gaza di media sosialnya di Instagram dan Facebook. Namun, dia dan keluarganya lah yang menjadi salah satu target dari Zionis.

Mereka sebagai negara yang sah juga menuntut keadilan dari dunia, khususnya negara yang mayoritas penduduknya muslim. Mereka menuntut keadilan atas anak-anak mereka, orangtua mereka, suami atau istri mereka, keluarga mereka dan juga atas rumah-rumah mereka yang telah dihancurkan. Sampai hari ini tiak ada satu pun negara yang mau dan mampu menolong mereka dan mengusir para penjajah dari tanah Palestina. Mereka para penguasa muslim tetap hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa aksi nyata. Bahkan meski umat Islam hari ini sudah mulai menyerukan jihad sebagai solusi.

Padahal Allah telah memerintahkan umat Islam memberi pertolongan pada saudaranya sesama muslim. Allah juga menyatakan umat Islam adalah satu tubuh. Oleh karena itu wajib menolong saudaranya.
Rasulullah juga bersabda "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR. Muslim)

Selama umat muslim masih terikat pada nasionalisme warisan penjajah, mereka tidak akan pernah benar-benar Bersatu, dan jihad pun tidak akan digerakkan. Maka, umat Islam harus mencampakkan nasionalisme, menyadari bahwa penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu kepemimpinan global, yaitu Khilafah (Perisai).

Umat wajib menyeru semua muslim di seluruh dunia dengan seruan yang sama. Umat harus terus meningkatkan akan persatuan umat dan kewajiban menolong mereka. umat harus bergerak menuntut penguasa muslim melaksanakan kewajiban menolong Palestina dengan melaksanakan jihad dan menegakkan Khilafah.
Gerak umat harus ada yang memimpin agar terarah. Pemimpin dakwah itu adalah jamaah dakwah ideologis yang menyerukan jihad dan tegaknya Khilafah. Para pengemban dakwah harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuannya agar persoalan umat termasuk Palestina segera terselesaikan dan kehidupan Islam dapat dilangsungkan kembali.

Apa yang terjadi di Palestina sekarang adalah bentuk penjajahan. Negeri-negeri muslim menginginkan kemerdekaan bagi mereka, namun hal ini tidak akan pernah terjadi sebelum hengkangnya zionis Israel dari wilayah Palestina.
Tugas serta kewajiban mengusir para penjajah dari tanah Palestina adalah tugas seluruh kaum muslimin dimana pun mereka berada. Terutama para penguasa-penguasa negeri yang ada di sekitar Palestina, yaitu para penguasa Arab. Lebih khusus lagi terhadap panglima perang. Mereka memiliki komando atas angkatan bersenjata di negeri-negeri Arab. Mereka seharusnya segera membebaskan tanah yang diberkahi itu, tanah Palestina.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah harus adanya benteng pertahanan bagi kaum muslimin. Yang akan mengurai penghalang-penghalang mulai dari nasionalisme maupun nation state. Serta dapat mengurai hambatan ya g menyebabkan panglima-panglima perang dan umat Islam tidak leluasa untuk membebaskan penjajahan terhadap Palestina.

Lebih khusus lagi, dibutuhkan umat Islam karena tidak hanya dapat menerangi entitas penjajah Israel, tetapi perang terhadap negara yang melahirkan dan memeliharanya, yaitu negara-negara imperialis Barat. Karena itulah keberadaan perisai itu sangat relevan, yaitu diterapkannya Khilafah Islamiyyah.
Wallahu a'lam bishowab

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم