Seruan Boikot Produk Prancis Efektifkah?

 


Oleh: Puji Ariyanti

(Pegiat literasi untuk peradaban)



Muslimah-voice.com - Boikot produk Prancis. Majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, kembali menerbitkan karikatur kontroversial Nabi Muhammad SAW. Karikatur itu diterbitkan mereka bertepatan pada sidang 14 terdakwa yang membantu penyerangan pada 2015 silam.


Dilansir dari BBC Indonesia, halaman depan pada edisi terbaru Charlie Hebdo kali ini memuat 12 kartun Nabi Muhammad, yang diterbitkan di surat kabar Denmark sebelum muncul di Charlie Hebdo. Satu kartun menampilkan Nabi Muhammad menggunakan sebuah bom, bukan sorban. Headline dalam bahasa Prancis berbunyi "Tout ça pour ça" (Semua itu untuk ini).


Masyarakat marah! seruan boikot produk Prancis pun kian menggema di berbagai negara mayoritas muslim di seluruh dunia. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar juga turut menyeru gaungannya.


Kehebohan ini berakar dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan tidak akan menarik karikatur Nabi Muhammad SAW dan berperang dengan Islam radikal.


lIndonesia sudah mengambil sikap melalui Kementerian Luar Negeri yang memanggil duta besar Prancis di Indonesia, Olivier Chambard. Meski begitu belum ada seruan untuk memboikot produk Prancis.


Rasulullah SAW merupakan bagian dari keimanan setiap muslim. Penghinaan ini menandakan kebodohan mereka. Pantas saja jika mereka marah atas penghinaan ini.

 

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, keduanya secara terang-terangan menghujat presiden Prancis. Bahkan Erdogan  mempertanyakan kesehatan mental Macron, memprovokasi Prancis untuk memanggil duta besarnya untuk Turki. Republika.co.id (30/10/'20)


Boikot barang Prancis yang diminta Erdogan sudah dilakukan di Kuwait dan Qatar. Protes masal terhadap Macron muncul di sebagian besar negara Muslim dari Libya hingga Bangladesh. Hal seperti ini selalu berulang dan tidak ada tindakan yang bisa menghentikan kebodohan mereka secara permanen. Bahkan secara individu pemboikotan sebuah produk telah dilakukan sekelompok masyarakat. Mereka melakukan demi kecintaan terhadap junjungan Nabi SAW.


Efektifkah hanya dengan sekedar  memboikot sebuah produk tujuan bisa tercapai? Bisa jadi secara berkala omset mereka akan turun drastis. Lalu apakah selamanya akan mengalami penurunan omset? Tentu saja tidak. Selain masih banyaknya yang kontra terhadap sebuah boikot, lambat laun masyarakat semakin melupakan kemarahan yang sesaat.


Mereka lupa Turki yang digawangi oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah seorang muslim sejati faktanya Turki masih menjadi anggauta Uni Eropa. Apa yang dilakukan Presiden Erdogan hanyalah isapan jempol belaka alias hanya sebatas boikot produk tanpa diiringi sebuah tindakan dengan mengerahkan seluruh kemampuan agar pelecehan terhadap Islam berhenti sama sekali. Harusnya pemimpin negeri-negeri muslim mengembangkan sayap-sayapnya menyatukan kekuatan untuk menghentikan Islamofobia secara hakiki.


Dalam Islam penghina nabi mendapat hukuman keras. Mayoritas ulama berpendapat bahwa penghina Nabi SAW hukumannya adalah dihukum mati baik pelakunya muslim atau pun kafir.

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam kitabnya Ash-Sharimul Maslul Ala Syatimir Rasul (2/13-16),

 “Orang yang mencela Nabi SAW ia muslim atau kafir wajib dihukum mati. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Ibnu Mundzir mengatakan, "Mayoritas ulama sepakat bahwa hukuman para pencela Nabi adalah dihukum mati. Di antara yang berpendapat demikian adalah Malik, Al-Laits, Ahmad, Ishaq, dan ini juga merupakan madzhab Syafi’i".

 

Syariat Islam begitu tegas dalam persoalan penghinaan terhadap Nabi SAW. Karena mencintai Nabi SAW adalah bentuk keimanan seorang muslim. Sehingga perbuatan menghina Nabi SAW adalah sebentuk permusuhan terhadap iman kaum muslimin.

 

Saat demokrasi masih menjadi buah pikir sistem kehidupan manusia, Islam selalu menjadi hinaan dan cacian. Pelecehan terhadap Nabi selalu berulang dan tak ada tindakan sama sekali bahkan kecaman hanya sebatas kepantasan saja.


Menghentikan penghinaan terhadap Nabi SAW patutlah dilakukan dengan aktifitas politik karena ini adalah kejahatan tersruktur. Menyatukan kekuatan kaum muslimin bersama-sama menerapkan sebuah sistem yang mampu memerangi kezaliman mereka. Kekuatan mereka harus diimbangi dengan kekuatan apple to apple. Hanya Khilafahlah yang mempunyai kekuatan yang seimbang dalam menghadapi negara-negara adidaya. Wallahu'alam Bissawab.[]


#BoikotProdukPrancis

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama