Oleh : Fauziyah Ali
Perempuan tua itu berbuat ulah lagi. Seenaknya saja mulutnya bicara membandingkan Rosulullah dengan Soekarno. Ini bukan yang pertama perempuan tua itu menghina Islam. Tapi kali kedua setelah membandingkab suara adzan dengan kidung ibu pertiwi dan cadar dengan tusuk konde.
Well, kalau sudah bukan yang pertama, lalu berbicara dengan penuh kesombongan berarti ada yang tak beres dengan pemikiran perempuan tua itu.
Perbandingan antara Rosulullah dengan Sukarno tak bisa berlaku seperti "apple to apple" karena keduanya bukan sesuatu yang sama. Rosul adalah utusan Allah yang maksum (terjaga dari kesalahan) sementara Soekarno adalah manusia biasa yang sangat mungkin melakukan kesalahan. Ini koq malah melebihkan Soekarno dari Rosulullah. Memang otaknya nggak beres koq.
Lagian bapaknya aja mengakui kepemimpinan Rosulullah, eh anaknya malah menghina. Kan nggak nyambung. Jangan asal dong.
Kalau dipikir pakai sumbu pendek, memang kesannya lebih berjasa Soekarno atas Indonesia. Tapi jika berpikir secara jernih dan mendalam, Indonesia tidak akan merdeka dan terbebas dari penjajahan tanpa adanya ruh perjuangan yang disebarkan oleh Rosulullah melalui ajaran Islam yang dibawa. Bukankah kemerdekaan sebenarnya atas rahmat dari Allah.
Maka, jangan asal ngomong, wahai perempuan tua. Biarlah kau menebus ini selama 5 tahun di penjara. Bukankah kau pasti taat dengan aturan negeri ini. Aturan negeri ini bagi penista agama seperti anda adalah 5 tahun penjara. Silakan itu dijalani.[]