Oleh: Ika Mawarningtyas
Analis Muslimah Voice
Reuni 212 kembali akan digelar bertepatan pada hari Senin 2 Desember 2019 di Monas. Sekalipun banyak sekali tantangan dan ujian yang harus dihadapi umat Islam. Stigma-stigma negatif juga tak henti-hentinya diberikan kepada acara tersebut. Alhamdulillah hal tersebut tidak menyurutkan semangat umat Islam untuk menghadirinya.
Memang menjelang aksi tersebut umat Islam kembali terluka, oleh pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad Saw dan Presiden RI pertama Ir. Soekarno. Hanya saja tuntutan umat Islam untuk segera mengadili Sukmawati yang diduga melakukan penistaan terhadap Nabi Besar Muhammad Saw masih belum ditindaklanjuti.
Perlu digarisbawahi bahwa kondisi umat Islam sekarang sudah tak bisa diremehkan. Kebangkitan umat Islam itu nyata dan persatuan umat Islam semakin tak terbendung.
Aksi 212 yang diselenggarakan awal mula untuk merespon penistaan terhadap Al Maidah 51 tahun 2016 lalu, hingga sekarang telah menuai respon baik di hati umat Islam. Sekalipun masih aja stigma radikal, intoleran, dan anti kebhinekaan sempat dibubuhkan pada aksi 212 tersebut.
Tapi semuanya hanya sia-sia. 212 telah berhasil menjadi magnet persatuan umat menuju kebangkitan hakiki yaitu bangkit bersama untuk semakin mencintai Syariah Islam kaffah dan terus mendakwahkannya.
Oleh karenanya, sungguh rugi umat Islam yang tak mengikuti momen besar ini. Karena momen ini akan menorehkan sejarah emas kembalinya peradaban gemilang. Wahai saudaraku, jadilah pengukir peradaban gemilang itu dan penerus perjuangan Islam hingga maut memisahkan jiwa raga.[]