Alfina Burhan
Istilah "nekat" seringkali diartikan sebagai tindakan sembrono atau putus asa. Namun, di balik stigma tersebut, ada kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh mereka yang berani mengambil risiko dan tidak takut gagal. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana "nekat" bisa menjadi pendorong kesuksesan dan mengubah hidup seseorang.
Apa itu Nekat?
Nekat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berani mengambil risiko besar, bahkan jika itu berarti menghadapi kemungkinan kegagalan. Orang yang nekat seringkali tidak takut untuk mencoba hal baru, bahkan jika itu berarti melanggar norma atau konvensi yang ada.
Kekuatan Nekat
1. Mengatasi Rasa Takut
Orang yang nekat tidak takut untuk menghadapi tantangan dan mengambil risiko. Mereka percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa setiap kegagalan membawa mereka lebih dekat ke kesuksesan.
2. Meningkatkan Kreativitas
Dengan berani mengambil risiko, orang yang nekat dapat meningkatkan kreativitas mereka. Mereka tidak takut untuk mencoba hal baru dan mencari solusi yang tidak konvensional.
3. Membangun Kepercayaan Diri
Ketika orang yang nekat berhasil mengatasi tantangan, mereka membangun kepercayaan diri yang kuat. Mereka percaya bahwa mereka dapat mengatasi apa pun yang datang di depan mereka.
4. Menginspirasi Orang Lain
Orang yang nekat dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Mereka menunjukkan bahwa dengan keberanian dan keteguhan, apa pun dapat dicapai.
Nah bayangkan kalau power nekat ini kita aplikasikan dalam aktivitas amal kita sehari-hari. Betapa kita akan menjadi umat atau insan yang tidak lepas dari amal kebaikan. Rasulullah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً “
[رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi : Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan.(Riwayat Bukhori dan Muslim dalam kedua shahihnya dengan redaksi ini).
Allah begitu loman (murah hati) memberikan pahala bagi umat Islam. Kalau kita tidak nekat untuk memaksa diri berbuat kebaikan berdasarkan hukum-hukum syari'at, tentu saja kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan limpahan kebaikan - kebaikan. Jadi mendapatkan limpahan kebaikan juga butuh motivasi, butuh nekat, agar kita tetap berada dalam koridor yang benar.
Untuk kehidupan duniawi saja kita mau nekat, masa' untuk kehidupan akhirat kita nggak mau nekat?
Nekat itu bukanlah tindakan sembrono, melainkan keberanian untuk mengambil risiko dan menghadapi tantangan. Dan jangan lupa sebagai seorang muslim tolok ukurnya tetaplah halal - haram.
Selain itu dengan nekat, kita dapat meningkatkan kreativitas, membangun kepercayaan diri, dan menginspirasi orang lain. Jadi, jangan takut untuk menjadi nekat dan mengambil risiko. Siapa tahu, itu bisa menjadi awal dari kesuksesanmu dunia akhirat. Wallahu'alam.