Merawat Ketakwaan Pasca Ramadhan


Oleh: Seni Fitriyani, S.S
(Aktivis Dakwah dan Tenaga Pendidik)

Assalamualaikum muslimah! Apa kabar? Bulan Ramadhan sudah berlalu, Syawal pun akan segera berganti. Ketika di bulan Ramadhan umat islam bersemangat berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Sholat malam tak ketinggalan, tadarus dan hafalan dikhatamkan, semangat ikut banyak kajian, dakwahnya pun ditingkatkan. Tak lupa infak sedekah jadi kebiasaan, Masya Allah. Nah lalu, bagaimana sekarang dengan kualitas ketaqwaan kita di bulan Syawal ini? Apakah meningkat atau malah menurun? Duh jangan sampai deh

Karena ternyata tidak sedikit yang ketika di bulan Ramadhan begitu banyak melakukan kebaikan, ehh pas Syawal datang semua kebaikan itu satu persatu ditinggalkan. Apalagi di masa pandemi begini, di mana kebanyakan kita menghabiskan waktu di rumah saja. Duh...godaan untuk larut dalam kesia siaan, karena dorongan kemalasan sangatlah besar. Jangan sampai waktu kita dihabiskan buat tik tokan, gamingan, rebahan, dan skincarean saja ya! Sedangkan untuk melakukan kebaikan, bilangnya entar entar aja. Padahal berbuat baik itu tidak boleh ditunda tunda lho!

Apalagi saat sekarang, umat ini lagi di landa berbagai macam cobaan. Mulai dari kebijakan kebijakan penguasa yang menyengsarakan, cari penghasilan yang kian sulit, pendidikan yang carut marut, degradasi sosial yang kian parah, termasuk masalah pandemi ini. Itu baru di dalam negeri, di luar negeri saudara saudara kita masih bertarung dengan maut akibat tangan tangan jahat para penjajah. Begitu juga islamophobia yang makin parah, kritik dibungkam, merebaknya paham islam liberal dan masih banyak lagi.

Nah sobat, sebagai orang beriman sudah menjadi kewajiban kita untuk peduli terhadap berbagai permasalahan umat. Kita harus menjadi bagian dari agen perubahan. Kita harus menjadi bagian dari solusi .

Karena Rasul saw pernah bersabda,
من لا يهتم بأمر المسلمين فليس منهم

“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum Muslimin, Maka Dia bukan golonganku.” (Al-Hadits).

Dalam riwayat lain Rasul SAW bersabda, ''Barang siapa bangun di pagi hari, tapi tidak memikirkan nasib kaum Muslimin, maka dia bukan termasuk golonganku.'' (H.R Muslim)

Sesungguhnya segala permasalahan yang menimpa umat ini dikarenakan sistem sekuler yang diterapkan saat ini. Sistem kehidupan yang menyelisihi fitrah manusia, dengan memisahkan agama dari kehidupan. Bagaimana mungkin mereka mengakui adanya Al Khaliq sebagai pencipta segala sesuatu, tapi di saat yang sama mereka mengingkari aturan Sang Pencipta. Padahal setiap pencipta pastilah pemilik, dan setiap pemilik adalah pengatur.

Dalam sistem ini manusialah yang membuat hukum dan aturan untuk manusia lainnya dalam kehidupannya. Padahal akal manusia itu sangatlah terbatas. Ia tidak tahu apa yang baik untuk dirinya. Mereka membuat aturan sesuai hawa nafsu yang pada akhirnya mengantarkan manusia pada kesengsaraan.

Nah kewajiban kita menyadarkan pentingnya diterapkan kembali aturan Islam. Karena sistem Islam sudah terbukti menyejahterakan. Ia sesuai fitrah dan menentramkan. Kenapa kewajiban kita? Karena tujuan Allah menciptakan kita sebagai Khalifatul fil ardh, pemimpin di muka bumi. Dalam kitab  Jalalain disebutkan bahwa khalifah adalah wakil Allah dalam melaksanakan hukum- hukum dan peraturan-peraturan Allah di muka bumi. Barang siapa menerima amanah tersebut maka ia adalah seorang mukmin.

Tugas utama kita adalah mendakwahkan Islam. Tentu dalam berdakwah kita butuh ilmu. Maka mengkaji Islam itu tidak cukup di bulan Ramadhan saja ya, tapi tafaqquh fiddin itu ya sampai kita wafat husnul khotimah aamiin. Selain itu dalam berdakwah juga kita harus jadi teladan, maka kita harus senantiasa memperbaiki nafisyah kita.

Dan terakhir sebagai pengemban dakwah kita hanya bisa menyampaikan. Selebihnya Allahlah yang berhak memberi hidayah. Oleh karena itu seorang pengemban dakwah harus senantiasa memperbaiki hubungannya dengan Allah, baik itu dengan menambah amalan- amalan sunah, infak dan sedekah, serta memperbanyak munajat di hadapan Allah.

Maka seorang pengemban dakwah dengan dorongan kesadaran bahwa ia adalah hamba Allah dan khalifatul fil ardh akan senantiasa sibuk melakukan kebaikan, baik itu di bulan Ramadhan maupun di bulan- bulan lainnya.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم