Diskriminasi Ras dan Etnis Harus Dihapuskan di Muka Bumi


Oleh: Puji Ariyanti
(Pemerhari Generasi)


Seorang pria kulit hitam tampak kesakitan ketika tubuhnya ditindih oleh polisi. Pria bernama George Floyd itu berusaha mengambil napas namun semakin ia melawan, semakin besar juga tekanan yang dirasakan.

Tak lama setelah diselamatkan, George Floyd justru menghembuskan napas terakhir. BBC melaporkan nyawanya tak tertolong meskipun ia sudah dilarikan ke rumah sakit. Kemarahan publik memuncak atas kejadian ini. suara.com (1/6/'20)

Unjuk rasa atas kematian George Floyd tak bisa dibendung, massa berkerumun di depan gedung putih dan mulai mengunci kantor pemerintahan, tempat Presiden Trump memimpin negaranya. Mereka menuntut keadilan atas kematian Floyd.
Kasus ini tak sesederhana kasus pembunuhan lainnya. Nafas Floyd yang tersekat adalah potret nyata bagaimana ras kulit hitam berdiri dalam bayangan ketakutan.

Sekali lagi Minneapolis kota terbesar di Minnesota dan ibu kota provinsi dari Hennepin County menjadi saksi bagaimana rasisme terus menggerus Amerika Serikat.

Rasisme, apa itu?

Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu  bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya (wikipedia)

Rasisme telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida. Politisi sering menggunakan isu rasial untuk memenangkan suara. Istilah rasis telah digunakan dengan konotasi buruk paling tidak sejak 1940-an, dan identifikasi suatu kelompok atau orang sebagai rasis sering bersifat kontroversial.

Insiden rasisme George Flyod. Makin membukakan mata kita ada yang keliru dengan tatanan dunia hari ini, yang mana dunia kini dikuasai sekelompok elit. Kekuasaan rahasia dengan agenda global merencanakan untuk kelak menguasai seluruh dunia melalui pemerintahan dunia yang otoriter.

Rasisme, diskriminasi, penindasan, dan manusia yang tidak memiliki kewarganegaraan di Negara manapun. Hal ini justru semakin subur meluas di saat teriakan arogan soal HAM, kesetaraan, demokrasi dan toleransi semakin lantang.

Sungguh  ini adalah suatu situasi yang timbul dari sejumlah asumsi, diakui kebenarannya yang berawal dari suatu pernyataan dan akan tiba pada sekelompok manusia. Pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan kata hati.

Nilai-nilai "modern" hanya menginformasikan kabar bohong atau hanya slogan semata? Dimana nilai-nilai modern saat ini didominasi oleh pola pikir barat, baik itu sistem ekonomi, sosial, maupun budaya, semuanya berkembang atas nama barat

Jika demikian penting bagi kita untuk mencoba sebuah solusi alternatif bagi dunia. Bahwa sesungguhnya dunia memiliki alternatif terhadap tatanan saat ini, dan alternatif itu adalah cara hidup Islam untuk memimpin umat manusia. Dengan tatanan politik  Islam, akan memastikan bahwa setiap manusia dapat hidup dalam harmoni, menikmati rasa hormat dalam masyarakat, dan akses yang sama terhadap keadilan serta kesejahteraan.

Rasisme itu tidak sesuai dengan fitrah manusia. Dihadapan Allah manusia adalah sama, dan rasisme harus segera kita hilangkan dari muka bumi.  Karena meremehkan, merendahkan orang lain hanya karena berbeda suku, berbeda warna kulit, berbeda bangsa atau negara akan mejerumuskan umat manusia kepada kehancuran belaka.

Ketahuilah, Islam adalah agama yang mulia telah menghapus dan mengharamkan rasisme tersebut di muka bumi ini. Mengapa kita tidak belajar dari Bilal bin Rabah, seorang sahabat yang mulia. Beliau adalah mantan budak dan berkulit hitam legam, tetapi kedudukan beliau tinggi di antara para sahabat.

Allah Swt menurunkan syariat Islam kepada Rasulullah saw sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia, apapun warna kulit, agama, ras, dan segala latar belakang mereka.
Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (TQS. al-Anbiya [21]: 107)

Saat Islam berkuasa dan Syariat diterapkan sebagai sistem kehidupan Islam, mereka yang merupakan minoritas mendapatkan keadilan, hak-haknya dijamin oleh negara.
Jika kita kaji syariat dengan baik, maka kita akan melihat betapa syariat Islam telah memberikan panduan yang terinci, bagaimana mengurus urusan kaum Muslim serta kaum minoritas, yang hidup di bawah naungan Negara Khilafah.

Adakah cara yang lebih baik bagi minoritas untuk melihat kebenaran Islam selain dengan hidup berdasarkan sistem Islam itu sendiri, dan mendapatkan kedamaian dan keadilan hukum Allah Swt?
Wallahu'alam Bissawab.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama