Aroma "Busuk" di Negeri Muslim



Oleh : Septa Yunis
(Analis Muslimah Voice)

Sukmawati Soekarno Putri kembali membuat masyarakat, terutama umat Islam geram. Anak dari Presiden pertama dan merupakan adik dari Megawati ini kembali menorehkan luka kepada umat Islam. Dalam sebuah pidato yang bertajuk “Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme”. Sukmawati berusaha membandingkan Rasulullah dengan Soekarno, dengan mengatakan "Yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan Indonesia?” selain pertanyaan tersebut, Sukmawati juga melontarkan pertanyaan yang juga kontroversi, “Mana lebih bagus Pancasila sama Alquran?”

Ucapan itulah yang sangat disayangkan, karena hal itu dinilai melukai umat Islam. Kejadian ini banyak mendapat respon dari masyarakat dan melaporkannya ke pihak berwenang. Seperti yang dilansir DetikNews.com (16/11/2019) Koordinator Bela Islam (Korlabi) melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke polisi atas dugaan penistaan agama. Sukmawati dilaporkan atas ucapannya yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden pertama RI Sukarno.

Wajar saja umat Islam marah ketika Nabinya seakan tidak dihargai. Dan seharusnya umat wajib marah ketika agamanya diremehkan dan dilecehkan. Dari kejadian ini, hal yang perlu disoroti adalah, atas dasar apa Bu Sukma melontarkan ucapan tersebut? Karena sesungguhnya hal itu menunjukkan bahwa dirinya minim pengetahuan agama terutama sejarah Nabi.

Sungguh sangat tidak relevan ketika perjuangan Rasulullah disandingkan perjuangan Soekarno. Kita semua sudah tau, pada abad ke 20 dimana Indonesia sedang dijajah, Rasulullah sudah wafat, selain itu Rasulullah juga bukan tokoh masyarakat di era kemerdekaan Indonesia. jika ditanya apa jasanya jelas itu tidak nyambung.

Namun tidak sepenuhnya Rasulullah tidak berjasa dalam memerdekakan Indonesia karena tidak ikut mengangkat senjata. Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan para syuhada’ yang dengan lantang menyuarakan takbir di tengah perjuangannya. Selain itu Indonesia dulunya adalah bagian dari kekhilafaan Usmani, dan itu adalah bagian dari islam, risalah yang dibawa Rasulullah. Membandingkan dua tokoh yang sangat berbeda itu adalah suatu kesalahan yang fatal. Karena Soekarno hanyalah manusia biasa yang tidak maksum, sedangkan Rasulullah sudah dijamin kemaksumannya.

Pernyataannya yang kedua juga tak kalah membuat geram umat Islam, beliau membandingkan Pancasila dengan Al-Qur’an. Hal ini adalah tindakan dan ucapan yang bodoh, bagaimana mungkin Pancasila sebagai falsafah hidup disandingkan dengan Al-Qur’an yang jelas itu menjadi pedoman hidup umat Islam. di dalam Al-Qu’an terdapat semua peraturan kehidupan mulai aqidah, akhlak, syariah. Semua sudah tertata rapi di dalam Al-Qur’an.

Sungguh tindakan yang apatis ketika kejadian ini dibiarkan dan hanya selesai dengan permintaan maaf. Pemerintah seharusnya menindak tegas atas pelecehan tersebut. Jika hal ini dibiarkan akan terulang lagi dan lagi. Umat islam sudah sudah seringkali disakiti, namun apa tindakan dari pemerintah? Zonk, alias tidak ada tindakan yang tegas untuk para penista. Bukan tidak mungkin penista semakin menjamur dikemudian hari. Ironis, negeri yang mayoritas umat Islam, namun islam sendiri tidak dihargai dan dilecehkan? Sudah islamkah negeri ini?[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama