Oleh : Eva Fauziyah
(Analis Muslimah Voice)
Novel "Bumi Manusia" merupakan novel pertama dari "Tetralogi Bumi Manusia" atau juga dikenal dengan nama "Tetralogi Buru" karya Pramoedya Ananta Toer, satrawan besar negeri ini. Novel ini telah diterjemahkan dalam 34 bahasa.
Baru-baru ini keberadaan novel ini ramai kembali dibicarakan. Pasalnya film yang diadaptasi dari novel ini akan tayang, 15 Agustus 2019 mendatang. Film yang diadaptasi dari novel ini dibintangi oleh artis muda Indonesia, Iqbal Ramadhan yang terkenal dengan filmnya "Dilan 1990".
Novel "Bumi Manusia" diterbitkan oleh Hasta Mitra pada tahun 1980, setahun setelah Pramoedya dibebaskan dari pengasingannya di Pulau Buru bersama tahanan politik yang lain. Setelah pertama kali diterbitkan, novel ini laris di pasaran hingga naik cetak berkali-kali. Akan tetapi pada 29 Mei 1981, Jaksa Agung membredel novel ini dengan alasan membahayakan stabilitas nasional. Hingga semua novel ditarik peredarannya. Kemudian pencetakan novel ini lebih banyak dilakukan oleh penerbit di negara asing seperti Belanda dan Malaysia.
Novel "Bumi Manusia" ditulis Pramoedya selama masa tahanannya di Pulau Buru (1965-1979). Pada awalnya kisah ini hanya bisa disampaikan secara lisan pada tahanan lain karena Pramoedya tidak punya akses untuk menulis, akan tetapi karena mendapat tekanan dari dunia internasional akhirnya, pemerintah orde baru terpaksa mengizinkan kembali Pramoedya menulis. Sebagian naskah ada yang bisa diselamatkan tapi sebagian lagi ada yang dibakar oleh...
Pramoedya mengalami kehidupan di penjara dalam 3 periode pemerintahan yaitu pada masa kolonial Belanda, Orde Lama, dan Orde Baru. Pramoedya dipenjara karena sikap kritisnya yang beliau tuangkan dalam tulisan-tulisan beliau. Mudahnya memahami Pramoedya dipenjara karena tulisan-tulisannya.
Masa tahanan paling lama yang dilalui Pramoedya 15 tahun selama masa orde baru yang dijalani di Pulau Nusa Kambangan dan Pulau Buru dengan tuduhan terlibat gerakan G30S/PKI yang tidak pernah dibuktikan dalam proses pengadilan.
Atas dasar tuduhan dan alasan Pramoedya dipenjara pada masa orde baru karena beliau terlibat G30S/PKI, apakah lantas ini dengan mudah saja bagi kita menilai novel-novel beliau mengandung ide-ide komunis- Marxisme? Tentu ini harus dibuktikan dengan menganalisis novel tersebut. Baru itu bisa dikatakan terpercaya.
Ada juga para tokoh yang mengatakan bahwa karya-karya beliau cenderung kiri walaupun tidak semuanya. Hal ini disebabkan karena situasi sosial yang melingkupi beliau hingga beliau harus keluar masuk penjara. Mungkin tepatnya ini hanya bisa jadi pendapat pendamping. Menganalisis langsung pada novelnya akan jauh lebih anggun dan bersahaja untuk membuktikan ada tidaknya paparan pandangan Marxisme dalam novel "Bumi Manusia".
Wallahu A'lam Bisshowab. []