Jika Muslim, Cintai Islam Jangan 'Islamphobia'!



Oleh : Eva Fauziyah
(Analis Muslimah Voice)

Baru-baru ini jagat Indonesia diramaikan kembali dengan isu kriminalisasi bendera tauhid dan pelarangan dakwah khilafah. Padahal nyata-nyata bendera tauhid dan khilafah sangat terkait dengan Islam. Zaman sekarang jika ada orang Islam yang membenci Islam bukan lagi hal yang aneh. Indonesia, negeri muslim terbesar ini juga terjangkit virus-virus kebencian terhadap Islam. Kebencian-kebencian terhadap Islam bahkan santer dinarasikan oleh muslim itu sendiri.

Ada sebagian kaum muslimin (mudah-mudahan jumlahnya sedikit) yang terjebak sebagai pelaku 'teror Islamphobia' tanpa merasa bersalah bahkan berada di garis terdepan, menghadapi sesama saudaranya, menghabiskan banyak waktu, biaya dan energi, yang tidak sedikit untuk terus menerus menyebarkan Islamphobia 'impor' dari negeri-negeri barat ini. 

Memang pada awalnya Islamphobia ini terjadi di negeri-negeri barat, dimana di sana kaum muslimin minoritas dan Islam diopinikan secara negatif karena kebencian dan ketakutan yang berlebihan tanpa didasarkan pada sumber yang benar terhadap Islam. Praktik diskriminasi terhadap muslim dengan memisahkan mereka dari kehidupan, ekonomi, sosial dan kemasyarakatan. Didalamnya juga ada persepsi bahwa Islam tidak mempunyai norma yang sesuai dengan budaya lain, lebih rendah dari dibanding budaya barat dan lebih berupa ideologi politik  yang bengis daripada suatu agama.

Akan tetapi saat ini, Islamphobia telah menyebar di negeri-negeri yang mayoritasnya muslim. Bukan hanya ajaran Islamnya yang disudutkan bahkan pelakunya pun diopinikan dengan fitnah-fitnah 'ngawur' tanpa dasar yang jelas.

Kebencian-kebencian dunia barat terhadap Islam juga didengungkan terus menerus di negeri kaum muslimin. Agar kaum muslim setuju dengan arahan barat untuk tidak mengambil ideologi Islam. Negara-negara barat telah berusaha keras untuk mencegah bangkitnya Islam sebagai kekuatan institusi kenegaraan. Islamphobia menjadi halusinasi yang dipelihara dan diimpor terus menerus dengan sub tema yang tetap atau berganti-ganti. Misal jika sebelumnya isu terorisme laris sekarang tak laris diganti dengan ide jika khilafah maka akan merongrong negara, intoleran, antikebhinekaan, radikalisme. Nah, jika yang dimaksud radikalisme itu yang ada kekerasan maka dakwah khilafah yang tidak ada kekerasan di dalamnya dikatakan terpapar radikalisme.

Sesungguhnya kebencian terhadap Islam telah Allah sampaikan dalam berbagai ayat dalam Al Qur'an yang kurang lebih menyatakan bahwa setan dan sejenisnya akan menampakkan kebencian Allah terhadap Risalah-risalah Allah sampai hari kiamat. Dan Allah pun memberitahukan bahwa kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kaum muslim sampai kaum muslim mengikuti millah mereka (QS al- Baqarah (2) : 120).

Sekuat tenaga barat terus merongrong kaum muslimin dengan Islamphobia, rupanya menemui halangan dari umat Islam. Munculnya fenomena hijrah dikalakan para artis yang notabene 'asyik' dengan gaya hidup hedonisme menjadi salah satu contoh, umat telah sadar akan keberadaan Islam sebagai din yang mengatur kehidupan dunia secara kaffah. Karena jika Islam sebagai kekuatan politik bangkit maka itu akan meminggirkan kedzaliman dan keserakahan barat.

Kaum muslimin semakin sadar akan Islam sebagai agama yang diridhoi di sisi Allah. Agama Islam yang tinggi ini akan dimenangkan oleh Allah. Berbanggalah menjadi muslim yang mampu menggunakan akalnya untuk mencintai Islam dan hidup bersama Islam dimanapun dia berada.

Jika Islam dipelajari dan dipahami dengan benar maka tidak ada yang perlu ditakuti. Dan marilah semakin cerdas memahami Islam dengan cara yang benar dari sumber yang benar sesuai tuntunan syariat Islam.

Perlu juga dipahami Islam sebagai ajaran ilahiyah akan mampu mengantarkan kepada rahmatan lil alamin saat Islam diterapkan secara kaffah dalam sistem khilafah Islamiyah. Sistem khilafah akan menjaga akal, jiwa, harta, dan keturunan semua warga khilafah baik itu muslim maupun non muslim. Percayalah!

Wallahu 'alam bisshowab.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم