Oleh: Ganis
Pada Sabtu 7 Oktober dini hari. Pasukan pejuang Hamas membombardir Israel dengan jumlah roket kurang lebih 5000 roket. Dengan serangan mendadak dan banyaknya jumlah roket yang meluncur, Iron dome yang konon dikatakan sebagai sistem pertahanan yang tercanggih di dunia, dengan pertolongan Allah akhirnya dapat dibobol oleh roket-roket pasukan pejuang Hamas.
Setelah itu ramai-ramai media mainstream menayangkan bagaimana Israel digempur oleh rudal-rudal yang dikirim oleh tentara Hamas, opini pun digiring bahwa Israel adalah korban dari aksi ini . Hal ini dibuktikan dengan komentar-komentar pemimpin negara-negara kapitalisme seperti Amerika dan sekutunya. Mereka mengklaim bahwa Hamas adalah teroris.
Dalam pidatonya Perdana Menteri Netanyahu memerintahkan pemanggilan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan membayar harga yang belum mereka ketahui sebelumnya. Komentar-komentar dukungan terhadap Israel pun tak hanya muncul dari pemimpin-pemimpin negara Barat bahkan artis-artis pun ikut berkomentar. Salah satunya Justine Beiber yang mengatakan “PRAY FOR ISRAEL” tapi dengan bakcround Gaza yang telah diluluh-lantakkan oleh Zionis Israel.
Sesungguhnya komentar- komentar mereka itu ibarat mencuci muka dengan kotorannya sendiri. Faktanya setelah serangan Hamas, Israel membalas habis-habisan bahkan mereka menggunakan bom fosfor yang nyata telah dilarang oleh Internasional untuk digunakan. Israel menargetkan warga sipil, masjid-masjid, dan tempat-tempat logistik bahan pangan. Pasokan air dan listrik pun diputus.
Dilihat dari sisi kemanusiaan Israel telah melakukan kejahatan perang. Korban mayoritas adalah anak-anak dan wanita, sampai detik ini 1500 lebih korban jiwa yang kemungkinan akan terus bertambah. Umat manusia, khususnya kaum muslimin harus sadar bahwa penggiringan opini tersebut adalah gambaran nyata standar ganda media Barat terhadap konflik Palestina dengan Zionis Israel.
Apa yang terjadi pada Zionis Israel saat ini tidak sebanding dengan penderitaan kaum muslimin di Palestina yang telah bertahun-tahun diblokade. Ini jelas ada indikasi bahwa mereka sedang melakukan genosida. Hamas hanya membalas perbuatan Zionis Israel yang sudah berpuluh-puluh tahun membuat kehidupan kaum muslimin Palestina dalam kondisi sulit dan penderitaan yang amat sangat dan telah menginjak-injak kehormatan masjid Al Aqsa. Sekali lagi, serangan itu hanyalah bentuk perlawanan.
Ummat harus memahami Israel adalah penjajah yang telah merampas tanah suci Palestina dari tangan kaum muslimin. Zionis Israel bisa eksis dan berlaku sewenang-wenang hingga sekarang karena dukungan Amerika. Tanpa Amerika dan sekutu sebelumnya Israel bukan apa-apa.
Secara fakta sejarah Israel bisa menduduki tanah Palestina karena perjanjian Balfour yang disetujui oleh Inggris pada tahun 1917 Masehi. Padahal tanah Palestina merupakan tanah kharajiyah milik kaum muslimin sejak 637 masehi. Peperangan kaum muslimin melawan ratusan ribu kaum Romawi di perang Yarmuk lah yang menjadi titik awal futuhat kota Al Quds.
Mengetahui bagaimana Islam mengurus orang-orang yang berada di dalam kekuasaannya, pemimpin Gereja Kristen Patriach Sophoronius menyerahkan kunci Al Quds kepada Khalifah Umar. Khalifah Umar pada saat itu menjadi khalifah Daulah Khilafah. Setelah itu tanah Palestina di bawah perlindungan dan penjagaan Khilafah. Jadi ketika ada pihak-pihak yang merampas tanah Palestina kaum muslimin wajib berjihad merebut kembali tanah Palestina dari tangan penjajah.
Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al-Baqarah Ayat 191
:
وَاقْتُلُوهُم حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُم وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِندَ المَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّى يُقَتِلُوكُمْ فِيهِ فَإِنْ قَتَلُوكُمْ فَاقْتُلُوهُمْ كَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَفِرِينَ
"Dan bunuhlah mereka dimana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu jika mereka memerangi kamu bahkan perangilah mereka demikianlah balasan bagi orang kafir."
Berdasarkan ayat tersebutlah keputusan yang selama ini dijalankan oleh khalifah Daulah Khilafah. Sebab mereka sangat memahami status kepemilikan tanah Palestina. Disamping itu pula Rasulullah dalam Hadits yang menegaskan bahwa Khilafah adalah junnah atau perisai kaum muslimin yang wajib melindungi mereka dari bahaya musuh.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“Sesungguhnya Al Imam atau khalifah itu laksana perisai di mana orang-orang akan berperang di belakangnya mendukung dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya. Jika seorang Imam atau khalifah memerintahkan supaya taqwa kepada Allah Azza wa Jalla dan berlaku adil maka dia khalifah mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia memerintahkan selain itu maka ia akan mendapatkan siksa."
(Hadits Riwayat Al-Bukhari Muslim, An Nasai, Abu Daud dan Ahmad).
Tanah suci Palestina dijaga dengan darah kaum muslimin sehingga tidak ada solusi lain kecuali mengirimkan pasukan kaum muslimin untuk berjihad mengusir Yahudi dari tanah Palestina.
Hanya saja kaum muslimin telah kehilangan perisai itu maka ketika kaum muslimin benar-benar ingin menolong saudara muslimnya yang ada di Palestina mereka tidak hanya mengumpulkan donasi, mengirim logistik bantuan medis dan sejenisnya solusi ini hanyalah solusi pragmatis yang tidak akan pernah menyelesaikan masalah atau bahkan menyetujui seluruh isi dari PBB. Tindakan ini tidak lain justru membunuh kaum muslimin Palestina karena semua pihak telah mengetahui PBB bergerak di bawah kendali Yahudi.
Jadi satu-satunya solusi tuntas adalah kaum muslimin wajib menghadirkan kembali Daulah Khilafah di tengah-tengah umat dengan berdakwah bersama kelompok Islam ideologis yang mengikuti metode Rasulullah. Mengajak kaum muslimin kembali kepada aturan Islam dan meluruskan pemahaman terhadap suatu problematika kehidupan dan mengembalikan solusinya kepada aturan-aturan Allah, InsyaAllah kemenangan akan semakin dekat dan kaum muslimin di Palestina akan segera tertolong.
Wallahu’alam Bishawab.[]