Duhai Ibu, Kembalilah Kepada Fitrahmu

 



Oleh: Erna Ummu Azizah (Ibu Peduli Generasi)


Muslimahvoice.com - Sedih, perih, miris dan ironis. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi ibu di sistem kapitalis sekuler seperti saat ini. Bagaimana tidak, ibu yang terkenal dengan kelembutan dan kasih sayangnya, kini seperti bermetamorfosis menjadi sosok yang mengerikan.


Banyak diberitakan, ada ibu yang tega menyiksa anaknya, meracuni, bahkan melenyapkan nyawa sang buah hati. Terbaru, ada ibu di Majalengka yang tega menjadikan anak kandungnya sebagai budak seks dengan melakoni prostitusi online. (Detiknews, 05/04/2021)


Selain anak gadisnya tersebut, banyak wanita muda ditawarkan Si ibu kepada pria hidung belang melalui WhatsApp dengan cara mengirimkan foto plus tarifnya. Bahkan menyediakan salah satu kamar di rumahnya untuk dipakai sebagai tempat dari bisnis haramnya itu. Na'udzubillahi min dzalik..


Si ibu mengaku sudah dua tahun melakukan bisnis prostitusi ini. Dia nekat lantaran terhimpit masalah ekonomi. Parahnya lagi, suaminya mengetahui aksi kejinya itu. Astaghfirullahal 'adzim..


Beginilah potret buram ibu cetakan sistem kapitalisme. Dia rela menjual kehormatan demi lembaran Rupiah. Peran ibu yang seharusnya mencetak generasi mulia, justru terhempas nafsu dunia yang hina. Duhai ibu, dimana hati dan cintamu?


Ya, hidup di sistem yang jauh dari tuntunan Sang Pencipta itu ibarat menjerumuskan diri dalam kehinaan dan kehancuran. Padahal, Allah SWT, Sang Pencipta dan Pengatur manusia telah menciptakan pedoman hidup yang akan membawa manusia hidup mulia sesuai fitrahnya.


Islam bukanlah agama biasa yang hanya mengajarkan ibadah ritual seperti sholat dan puasa saja. Namun, Islam pun menyodorkan seperangkat aturan kehidupan. Jika diterapkan secara kaffah (totalitas) akan membawa kebaikan dan keberkahan bagi umat manusia, Muslim maupun non-Muslim.


Islam begitu memuliakan wanita dengan perannya sebagai Ummu wa Rabbatul Bait (ibu dan pengatur rumah tangga). Aktivitasnya fokus merawat dan mendidik buah hati dengan penuh cinta dan kasih sayang. Juga menjadikan rumahnya seperti 'surga dunia', dengan taat dan baktinya kepada suami. Masya Allah..


Nafkah mereka pun ditanggung. Islam mewajibkan laki-laki (suami/ayah) untuk mencari nafkah. Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang baik.”(Al-Baqarah : 233)


Dalam hal ini, peran negara sangat penting untuk menyediakan lapangan pekerjaan, sehingga tak ada alasan bagi para suami untuk menganggur. Tidak seperti saat ini, dunia seperti terbalik. Istri yang merupakan tulang rusuk, berjibaku menjadi tulang punggung. Negara yang harusnya mengayomi pun seperti berlepas tangan. Hanya harta dan tahta yang dipikirkan.


Padahal, negara/penguasa adalah pemimpin yang kelak akan diminta pertanggungjawabannya. Rasulullah SAW bersabda, “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)


Sungguh, betapa rindu hidup di bawah naungan sistem Islam. Sistem yang akan memanusiakan manusia, yang menjadikan para ibu kembali kepada fitrahnya. Ya Allah... segerakanlah hadirnya kembali, aamiin. Wallahu a'lam.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama