Oleh: Siti Ningrum, M.Pd. (Praktisi Pendidikan)
muslimah-voice.com - Bulan kelahiran sosok manusia sempurna, yang selalu dinantikan kedatangannya oleh semua umat muslim di dunia. Yakni 12 Rabiul Awal. 14 abad yang lalu, kelahirannya begitu disambut oleh alam semesta dan menjadi ciri akan datangnya Nabi akhir zaman yakni Baginda Muhammad Saw. Api yang kala itu disembah pun seketika padam. Membuat terhenyak para pemujanya.
Tapi mirisnya ketika umat muslim menyambut bulan kelahiran Sang Nabi dengan suka cita, disaat yang sama adapula yang menistakannya dengan kembali membuat karikatur Nabi. Bukan kali ini saja, bahkan sering.
Majalah satir Charlie Hebdo asal Prancis seakan tidak ada kapoknya menghina umat muslim dengan membuat karikatur nabi Muhammad SAW.
Akibat ulah majalah Charlie Hebdo yang membuat karikatur Nabi Muhammad membuat umat islam dan berimbas terhadap tewasnya seorang guru di Prancis yang ditikam siswanya karena menampilkan majalah Charlie Hebdo yang ada karikatur nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi.
Tidak Hanya sekali saja majalah Charlie Hebdo menjadi sorotan dunia lantaran publikasinya yang menuai kontroversi. Sebelumnya pada tahun 2006 majalah Charlie Hebdo juga membuat karikatur Nabi Muhammad (BagikanBerita.com, 30/10/2020).
Para pembenci Islam akan terus menebarkan fitnahnya sepanjang zaman, dari mulai ucapan sampai perbuatan tidak menyenangkan bahkan tak segan-segan sampai menghilangkan nyawa demi melampiaskan kebenciannya.
Para pembela HAM (Hak Azasi Manusi) dimanapun diam seribu bahasa, ketika yang dilecehkan adalah kaum muslimin. Akan tetapi sebaliknya, jika yang jatuh korban adalah bukan kaum muslimin maka semua akan berteriak dengan memojokan kaum muslimin.
Seharusnya tidak ada yang namanya saling membenci atau menghujat meskipun berbeda keyakinan. Sebab Rosulullah Saw. yang mulia tidak pernah mengajarkan atau memberikan tauladan untuk mencaci, menghina atau membunuh tanpa alasan yang jelas.
Dulu sebelum datang Nabi terakhir yakni jaman jahiliyah, orang arab Mekah sering menghina dan merendahkan budak sebab ketidaksepadananya dari segi harta dan tahta. Namun sejak kedatangan Islam, maka dihapuslah segala macam bentuk kekerasan apapun. Islam begitu indahnya mengajarkan akan pentingnya besikap lemah lembut baik dalam sikap ataupun dalam bertutur kata. Kecuali yang telah disyariatkan oleh Islam.
Nabi terakhir sebagai pembawa risalah-Nya lahir ke dunia. Ditangannyalah masa kegelapan dan kebodohan pun sirna tiada berbekas. Dengan tuntunan wahyu ilahi, beliau hadir sebagai tauladan bagi umat manusia. Darinya segala pintu kebaikan dibukakan untuk mencapai keridhoan sang Pencipta.
Baginda Nabi begitu mencintai umatnya bukan hanya di dunia saja melainkan sampai akherat kelak. Syafaat beliau begitu dibutuhkan umatnya dalam menghadapi hari penghisaban. Cintanya benar-benar tulus, bahkan sebagian sakitnya sakaratul maut pun dari umatnya rela dipikulkan kepadanya. Sungguh cinta yang sangat luar biasa dan mendalam.
Benarkah kita sudah membalas cinta Baginda Nabi?
Cinta sejati itu harus berbalas, sungguh malu rasa hati ini. Ketika mengetahui bahwa cinta Baginda begitu besar dan mendalam kepada kita. Sedangkan kita umatnya, tidak memahami hakikat cintanya.
Ketika pun kita membalas cintanya, mungkin baru sebatas ucapan saja.
Begitupun dengan rasa cinta kita kepada sang Pencipta adalah mengikuti titah-Nya dengan mengambil teladan dari kekasih-Nya yakni Nabi Muhammad Saw. Kecintaan itu harus berbanding lurus dengan ketaatan.
Allah tlah mengutus Nabi-Nya dengan suri tauladan yang baik. Maka mengikutinya adalah mutlak sebagai kewajiban yang harus kita laksanakan. Sebab merupakan perintah langsung dari yang Mahaagung. Itulah bukti kecintaan kita yakni dengan Taat.
Allah Swt. Berfirman dalam Q.S Al-Ahzab, 36:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmindan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata".
Wallohualam Bishowab.
#CintaNabi