Tumbangkan Komunisme Tegakkan Islam



Ninda Mardiyanti YH.
(Aktivis Mahasiswi )

Aksi umat tolak komunis hingga resolusi jihad qital adalah wujud semangat memperjuangkan islam dengan jiwa dan raga hingga nyawa. Hal ini dilakukan oleh Persaudaraan Alumni 212 dan Aliansi Nasional Anti Komunis menggelar Apel Siaga Ganyang Komunis Jabodetabek pada Ahad, 05 Juli 2020. Dalam ikrar yang dipimpin oleh petugas bernama Ridho menegaskan bahwa yang pertama akan menjadi pembela agama, bangsa, dan Negara. Kedua, siap siaga dan menyiapkan diri untuk jihad qital mempertahankan akidah islam dan melawan kaum komunis di bawah komando ulama. Ketiga, para laskar siap untuk menjaga ulama dari serangan kaum komunis. Keempat, siap siaga dan menyiapkan diri untuk menghadapi gerombolan trisila dan ekasila yang akan mengganti Pancasila. Dilansir dari media tempo.co

Dengan adanya aksi tersebut nampaknya para ulama beserta aliansi lainnya menyadari betapa pentingnya akidah islam untuk dipertahankan dan diperjuangkan walaupun masih ada orang bahkan sekelas ulama lain yang masih mempertahankan kebijakannya. Tetapi masyarakat sudah bisa menilai manakah yang seharusnya diikuti atau tidak. Yang dilakukan oleh PA 212 dan Aliansi Nasional Anti Komunis memang harus kita dukung dan ikut berkontribusi dalam perjuangannya. Hanya saja memang aksi jihad qital ini tidak cukup hanya membasmi komunisme tetapi harus dilanjutkan dengan penolakn terhadap semua pemikiran dan system yang bertentangan dengan islam. Salah satu contohnya adalah penolakan terhadap kapitalisme, sekulerisme, liberalisme, demokrasi. Pemikiran tersebut termasuk kedalam sebuah ideologi yang bernama ideologi kapitalis. Ke dua ideology yaitu komunis dan kapitalis yang saat ini sedang perang berusaha menguasai dunia. Jelas komunis dan kapitalis ini sangat berbahaya jika masih diterapkan dalam tatanan Negara. Maka aksi ini tidak cukup hanya bersuara menumbangkan satu ideology yaitu komunis tetapi harus menumbangkan pula ideology kapitalis.

Selain daripada itu memperjuangkan tegaknya system islam yakni khilafah yang tidak kalah penting untuk kita perjuangkan bersama. Jangan sampai yang diperjuangkan ulama saat ini terbelokan pada sikap pragmatis memperjuangkan pancasila dan melalaikan kewajiban memperjuangkan tegaknya system islam. Padahal pancasila bukanlah sebuah ideology yang sering masyarakat dengar dan ucapkan. Karena pancasila tidak memiliki fikrah dan thariqoh dalam tatanan kehidupan. Pancasila hanyalah nilai-nilai yang lahir dari sebuah ideology yaitu kapitalisme berakidahkan sekulerisme atau pemisahan agama dari kehidupan.

Oleh karenanya yang menjadi kewajiban saat ini adalah memperjuangkan kembali tegaknya system islam. Kewajiban ini sesuai dengan qaidah ushul fiqih yang menyatakan “Apabila suatu kewajiban tidak sempurna kecuali dengan adanya suatu perbuatan, maka perbuatan itu wajib pula hukumnya”. Artinya bahwa Negara dalam menerapkan syariat islam tidak akan terlaksana tanpa adanya gerakan atau perjuangan maka gerakan yang memperjuangkannya ini menjadi wajib. Kalau bukan ulama yang menggerakannya lantas siapa lagi? Maka dari itu satukan visi, satukan misi, satukan suara untuk menumbangkan komunisme, kapitalisme, sekulerisme, liberalisme, demokrasi dan satukan langkah perjuangan untuk menegakkan kembali system islam dalam bingkai syariah khilafah islamiyah. Wallahu’alam bishsawab []

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama