Risna Apriani
Pengambilan keputusan PSBB pemerintah dalam masa pandemi di Indonesia sudah mulai banyak kontroversi, salah satunya adalah Pelonggaran PSBB. Cara ini dilakukan karena pada kenyataannya masyarakat yang terlalu dikekang,jadilah stres. Stres akan membuat imunitas orang menurun sehingga dapat mudah tertular virus corona.
Tujuan dari Pelonggaran PSBB ini dikarenakan kesulitannya masyarakat untuk mencari nafkah dan berbelanja.
Namun pandangan masyarakat mengenai hal ini ada yang pro dan kontra. Masyarakat menjadi dilema,antara kepentingan ekonomi dan kesehatan ditengah pandemi Covid-19. Mayoritas rakyat yang diberi janji bantuan sosial oleh pemerintah berupa uang ataupun kebutuhan pokok sampai sekarang belum terealisasikan. Banyak rakyat yang menjerit kelaparan, meminta sesuap nasi untuk makan bahkan sampai ada yang mencuri.
Rencana pemerintah melonggarkan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) hanya demi kepentingan segelintir pebisnis. Pebisnis yang sudah hampir bangkrut sehingga mendesak pemerintah untuk melonggarkan PSBB tanpa memikirkan keselamatan rakyat. Omong kosong belaka, janji pemerintah untuk mensejahterakan rakyat entah kemana perginya.
Teruntuk yang sibuk dalam mencari materi, pandemi sekarang ini bukan lagi ajang untuk memperbanyak harta, bukan kesempatan untuk berfoya - foya tetapi saatnya meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa.
Dalam pandangan islam, keselamatan masyarakat adalah tanggung jawab negara, segala kebutuhan setiap orang sudah pasti terpenuhi oleh pemimpin negara. #StayAtHome pun tak menjadi masalah bagi rakyat apabila negara dapat memberikan apa yang dibutuhkan. Dengan mengirimkan makanan atau bahan pokok ke setiap rumah supaya rakyat tidak keluar rumah dan angka penyebaran Virus Covid-19 tidak terus melonjak. Apabila cara ini dilakukan, tidak akan ada lagi masyarakat yang sengsara meski dalam keadaan wabah seperti saat ini. Aspek ekonomi, politik, sosial budaya,dll sudah diatur secara lengkap dalam Pemerintahan Islam.[]