Taat Syari’at, Bukti Cinta Hakiki



Septa Yunis
(Analis Muslimah Voice)

Bulan Rabbiul Awal adalah bulan yang mulia, dimana di bulan tersebut lahirlah manusia mulia yang lahir dari rahim seorang perempuan bernama Aminah. Beliau adalah Baginda Rasulullah SAW. Tepat pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, Rasulullah dilahirkan di kota Mekkah al Mukarramah. Banyak peristiwa menakjubkan yang terjadi ketika Rasulullah saw. dilahirkan dan tercatat apik dalam periwayatan sejarah.

Hal ini menjadi bukti, jika kelahiran Rasulullah SAW adalah kelahiran manusia yang istimewa dan akan membawa pengaruh besar terhadap peradaban dunia. Terbukti, dengan diutusnya beliau untuk menyampaikan islam di muka bumi ini adalah rahmat bagi seluruh alam. Allah swt. berfirman,”Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (TQS. Al Anbiya: 107).

Bulan Rabbiul Awal tentu menjadi bulan yang istimewa untuk kaum muslim. Bulan ini dikenal sebagai Maulid Nabi. Hal ini meneguhkan kembali kecintaan kita terhadap Rasulullah SAW. Kecintaan kepada Rasulullah, merupakan suatu hal yang harus ada dalam diri setiap muslim, karena itu adalah tanda bukti keimanannya. Mencintai dan mentaati beliau berarti mencintai dan mentaati Allah SWT.

Allah SWT berfirman :
”Katakanlah, ’Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah Subhanahu wa-ta’ala dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At-Taubah: 24)
Nabi saw. juga bersabda, “Tidak sempurna iman seseorang sampai aku lebih ia cintai daripada anaknya, kedua orang tuanya dan manusia seluruhnya.” (HR. Muslim)

Wujud sebenarnya bagaimana mencintai Rasulullah adalah dengan melihat kehidupan para shahabat dan generasi sesudah mereka. Mereka membuktikan rasa cintanya dengan tidak pernah membantah apa yang diperintahkan Rasulullah dan selalu berusaha untuk mentaati risalah beliau yaitu syariat Islam. bukti cinta itu tidak hanya terucap, tapi lebih kepada tindakan riil dan harus menancap di hati.

Maka dari itu jika kita mengakui cinta kepada Rasulullah harus taat syariat yang telah beliau sampaikan. Dan menjadikan islam sebagai satu-satunya aturan yang diterapkan Karena ketaatan pada syariah Islam adalah bukti cinta yang hakiki kepada Rasulullah saw.

Namun faktanya, umat islam sekarang hidup tanpa syariat islam. syariat islam hanya digunakan pada hal-hal tertentu, seperti pernikahan, sholat, zakat dan haji. Syariat Islam tidak diterapkan menyeluruh dalam kehidupan. Seperti sistem ekonomi saat ini masih terjebak pada sistem ekonomi kapitalis, pengaturan pemerintahan masih mengadopsi warisan penjajah dan masih banyak aturan yang tidak sesuai syariat islam. hal itu merupakan wujud penyimpangan terhadap syariat islam.

Ironis sekali ketika mengaku cinta Rasulullah namun syariat islam dicampakkan. Masihkah layak kita sebagai umat islam yang mengaku cinta Rasulullah namun tidak menerapkan syariat islam di seluruh aspek kehidupan? Atau bahkan menjadi penentang syariat islam diterapkan?[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama