Dan Dunia pun Takut dengan Indonesia




Endah Sulistiowati

Dir. Muslimah Voice 


Sebuah trend baru saat ini setelah 6 bulan Indonesia berjibaku melawan Covid-19, yaitu Indonesia di "takuti" dunia. Pasien Covid tercatat tembus angka 200.000 jiwa di seluruh Indonesia.


Belum hilang dari ingatan, betapa pemerintah jumawa tetap membuka bandara internasionalnya untuk penerbangan dari China sebagai pusat Covid-19 padahal hampir seluruh negara menutup penerbangan dari China. Sekarang sebaliknya, warga Indonesia tidak bisa masuk di 59 negara, karena angka Covid yang terus naik.


Salah satu negara yang membatasi kunjungan dari Indonesia ke negaranya adalah Malaysia. Larangan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Selasa 1 September lalu dan berlaku mulai Senin, 7 September.


Negara lain yang membatasi kunjungan dari Indonesia antara lain Hungaria, Uni Emirat Arab, dan Afrika Selatan. Duta Besar Indonesia untuk Hungaria Abdurachman Hudiono Dimas Wahab mengatakan larangan tersebut sempat dilonggarkan pada Agustus lalu dengan syarat pendatang melakukan dua kali tes PCR. Namun, mulai September, larangan tersebut kembali diperketat.


Inilah yang terjadi jika Negara melalui aparatnya terlalu memandang remeh Covid-19 diawal waktu. Padahal sudah jelas di negara asalnya, Covid-19 telah memakan banyak korban. Padahal sejak awal banyak para ahli dan pengamat yang menyampaikan untuk me-lock down Indonesia. Bekerja keras diawal, agar virus tidak terus menyebar. Namun, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tidak ada gunanya. 


Sehingga kalau tidak ingin jatuh korban lebih banyak lagi ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan, diantaranya : 


1) Meninjau kembali kebijakan yang berkaitan dengan serangan Covid-19 ini.


2) Fokus pada titik masalah, yaitu penanganan wabah Covid-19.


3) Mengedukasi masyarakat terkait pandemi yang belum nampak akan mereda ini.


Harapannya dengan sungguh-sungguh menangani Covid-19 ini, tanpa berpikir dulu masalah yang tidak urgen yang menyangkut hidup mati rakyat, maka penyebaran Covid-19 bisa diminimaliskan. Atau jika tidak sebagaimana komentar netizen, Covid-19 ini bisa jadi berubah nama menjadi Covid+62, karena saking lamanya bercokol di Indonesia.[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama