Antara Body Positivity Dan Penghargaan Islam Pada Perempuan



Oleh: Endang Setyowati
(Kontributor Muslimah Voice)

Tara Basro, memposting foto dirinya dengan mengkampanyekan body positivity. "Worthy of Love"
Demikian caption yang disertakan aktris Tara Basro pada sebuah unggahan foto di akun Twitternya, Selasa (3/3/2020).

Banyak yang berkomentar tentang foto tersebut, namun yang jelas setelah postingan foto Tara Basro tersebut banyak warganet yang merespons positif dan mendukung Tara Basro, bahkan mengunggah foto diri yang juga mengkampanyekan body positivity.

Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Mariana Amiruddin mengatakan apa yang dilakukan Tara Basro sebagai "membangkitkan kepercayaan diri perempuan".

Dia melanjutkan, kampanye yang digaungkan Tara Basro sekaligus mengkritik konstruksi patriarki yang membentuk budaya yang beranggapan tubuh perempuan sebagai sesuatu yang negatif dan membenci tubuh perempuan.


"Ketika dikampanyekan sebagai sesuatu ekspresi hak-hak perempuan, ekspresi bahwa itu sesuatu yang perlu kita hargai, yaitu tubuh kita sendiri," imbuh Mariana.

https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-51669581

Sebenarnya kampanye ini merespon makin banyaknya body shaming terhadap perempuan akibat pembakuan ukuran kecantikan sebagaimana yang dihadirkan oleh media saat ini. Sehingga mereka tanpa risih berpose tanpa busana lengkap.
Mereka bahkan bangga dengan mengatakan mengkampanyekan body positivity.


Beginilah jika hidup saat ini di alam demokrasi. Yang mana sangat menghargai kebebasan, salah satunya kebebasan untuk berperilaku.
Semua dibiarkan saja, karena memang dilindungi oleh payung HAM(Hak Asasi Manusia).

Sebagai hamba Allah, kebebasan haruslah tunduk kepada aturan sang pencipta, dalam ranah apapun.
Kepornoan maupun body shaming merupakan bentuk perendahan terhadap kehormatan perempuan.

Jika dalam kacamata Islam, perempuan sangat dihormati, sehingga tidak perlu ungkapan ataupun kampanye untuk body positivity.
Karena di dalam Islam ada pengaturan bagaimana seorang muslimah harus menghargai tubuhnya, yaitu dengan menutup seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan.

Seperti sabda Radulullah saw:
Sesungguhnya seorang anak perempuan jika telah haid (balig), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali wajah dan kedua tangannya hingga pergelangan tangan.” (HR Abu Dawud).

Sehingga perempuan akan terhindar dari kejahatan serta pelecehan serta kampanye dalam bentuk apapun seperti body positivity maupun body shaming.

Maka sudah seharusnya kita kembali kepada aturan Allah sang pencipta. Karena apapun syariat yang diberlakukan kepada  kita sebagai umatNya adalah demi kebaikan diri kita sendiri.

Wallahu a'lam bi showab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم