MAU MEMERANGI RADIKALISME ATAU ISLAM?



Oleh: Ika Mawarningtyas
Analis Muslimah Voice

Radikalisme masih saja menjadi fokus utama penguasa saat ini. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Jenderal (Purn) Fachrul Razi menjadi Menteri Agama (Menag) di Kabinet Indonesia Maju. Jokowi meminta Fachrul berfokus mengurusi radikalisme di Indonesia.(detikcom 23/10/2019)

Berbicara soal radikalisme tentu saja kita tak melupakan bagaimana narasi busuk ini dijadikan lipstik para pembenci Islam untuk menggebuk dakwah Islam. Atas nama radikalisme mereka bisa sesuka hatinya mengebiri ajaran-ajaran Islam, bahkan sampai pada tataran melarang dakwah Islam.

Ya, semua itu bermula dari cacat nalar mereka yang mengatakan bahwa radikalisme adalah cikal bakal terorisme. Silahkan mereka mengutuk tindakan terorisme. Tapi harus digarisbawahi, bahwa Islam tidak pernah mengajarkan terorisme.

Islam bukan terorisme, dan terorisme bukan Islam. Lantas mengidentikkan Islam dengan terorisme ataupun radikalisme adalah penyesatan opini zalim luar biasa.

Lebih-lebih propaganda radikalisme terjun bebas menimpa siapa saja yang dikehendaki penguasa. Ini kan zalim namanya. Lantas pertanyaannya, tolok ukur radikalisme seperti apa? Mau memerangi radikalisme atau dakwah Islam kaffah? Jangan sampai narasi perang melawan radikalisme digunakan untuk memerangi dakwah Islam secara totalitas.

Entahlah, biarlah waktu yang akan menjawabnya. Toh, semua juga bisa melihat dengan gamblang bagaimana alur narasi busuk radikalisme berjalan.

Yang perlu digarisbawahi adalah setiap insan yang berusaha menghambat dakwah Islam, sejatinya sedang berhadapan dengan Tuhan Penguasa Alam yaitu Allah SWT.

Adakah kiranya kisah yang menunjukkan bahwa mereka akan menang melawan Allah Maha Kuasa? Sungguh cerita 25 Nabi dan Rasul bisa menjadi bukti, bahwa segala kezaliman akan tumbang bersama kezaliman yang mereka ciptakan. Kebenaran akan menang, Allah akan memenangkan dinnul Islam yang mulia.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

يُرِيدُونَ لِيُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٲهِهِمۡ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوۡ ڪَرِهَ ٱلۡكَـٰفِرُونَ

Artinya : “Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.” (Q.S. Ash-Shaff [61] : 8).

Oleh karenanya, segala daya upaya untuk menghambat dakwah Islam sejatinya hanya akan semakin mendekatkan umat dengan kesempurnaan pertolongan Allah SWT. Tetaplah berpegang teguh pada Syariat Islam dan berada di jalan dakwah, karena inilah satu-satunya jalan keselamatan dan kemuliaan. Allahuakbar! []

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم