BBM Naik, Rakyat Makin Tercekik


Zay Day


Presiden Joko Widodo akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi,  presiden Jokowi mengatakan anggaran subsidi pemerintah sudah naik tiga kali lipat dari Rp152 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus, kabar kenaikan harga BBM ini sudah terdengar beberapa pekan terakhir hingga sempat memicu perdebatan dan panic buying di sejumlah lokasi. 


Pertamina telah menaikkan harga BBM komersial yaitu pertama Turbo Ron 98 dexlite dan Pertamina dex. Merujuk pernyataan corporate sekretaris Pertamina,  Patra Niaga Ginting,  kenaikan harga ini disebabkan oleh rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) yang masih tinggi. Selain itu kenaikan harga BBM tersebut disebabkan oleh beban subsidi BBM dan kompensasi energi yang membengkak pada Tahun 2022 hingga Rp Rp502 triliun.

 

Dari Anggota Komisi, VII DPR, Sartono Hutomo, mengatakan kenaikan harga BBM akan berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat. Menurutnya tingkat inflasi akan naik dan harga bahan pangan akan meroket. Sartono menilai pemerintah seolah-olah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang sedang berjalan di akhir pekan ini. (Tempo.co.id Jakarta, 03/09/2022)


Dikutip dari CNBC Indonesia (03/09/2022), direktur Center of Economic and Law Studies (Celios)Bhima Yudhistira mengatakan masyarakat jelas belum siap menghadapi kenaikan harga pertalite menjadi 10.000 per liter. Dampaknya Indonesia bisa terancam stagflasi,  yakni naiknya inflasi yang signifikan tidak dibarengi dengan kesempatan kerja. 


Kebijakan yang Menyengsarakan Rakyat


Menaikkan harga BBM jelas kebijakan dzalim karena rakyat benar-benar tercekik dengan kebijakan pemerintah ini, sebelum kenaikan BBM saja Rakyat sudah sengsara dengan berbagai bahan kebutuhan pokok yang sudah melambung tinggi akibat kenaikan PPN 11%.


Dengan kebijakan menaikkan BBM ini menunjukkan kejelasan bahwa pemerintahan di dalam sistem kapitalis sekuler tidak bisa mengurusi rakyat boro-boro mensejahterakan dengan berbagai fasilitas yang memadai membuat rakyat bahagia pun tidak mampu. 


Sungguh telah jelas kerusakan sistem kapitalis ini untuk itu tidak perlu kita berlama-lama bermesraan dengan sistem ini segeralah kita beralih kepada sistem yang baik yang berasal dari Dzat yang Maha baik yaitu sistem Islam


Pemimpin yang bijak adalah meri'ayah seluruh rakyat


Adanya pemerintah adalah untuk mengurusi rakyat dan kenaikan harga BBM adalah bukti salah kelola sektor migas, migas adalah SDA yang notabene adalah kekayaan milik rakyat. 


Padahal jika pemerintah ingin pemerintah bisa mengelola SDA migas secara benar, blok-blok migas di Indonesia lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan negeri. Dalam Islam telah menetapkan bahwa SDA yang jumlahnya melimpah adalah harta milik rakyat, dan negara yang wajib mengelola dan mengembalikan hasilnya kepada rakyat. 


Rasulullah SAW bersabda:

"Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal,  yakni air, padang rumput,  dan api. Dan harganya adalah haram." (HR.Ibn Majah).[]

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama