Korean Virus



Ahad, 08 Maret 2020, SWI, yakni acara remaja Smart With Islam  diselenggarakan secara perdana. Acara dimulai dengan semangat oleh MC, dan berlangsung mengasyikkan. Kemudian dilanjutkan oleh Kakak Pematerinya, Kak Wafiq,  dengan judul Dehallyusinasi, diambil dari kata hallyu, artinya gelombang besar yang datang dari negeri para idol, yakni, Korea Selatan. Mengambil fakta sangat booming saat ini dikalangan remaja, virus korea atau kita sebut juga dengan the k-popers.

Kak Wafiq memulai materi dengan menjelaskan secara gamblang bahwa Korea di masa setelah penjajahan Jepang di tahun 1945, masih harus menghadapi perang saudara yang setelah itu menimbulkan pecahnya Korea menjadi dua bagian, Selatan dan Utara. Kemudian Korea Selatan mencanangkan sebuah program untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme masyarakat.

Namun ada satu masalah saat itu yakni masuknya budaya Jepang, entah itu anime, atau J-pop yang masuk lewat pasar gelap. Akhirnya, Menteri Kebudayaan memasukkan 300 jurusan industribudaya di seluruh universitas KorSel. Inilah yang membuat 'ledakan' besar dalam perubahan negara dengan julukan Negeri Para Idol ini. Film pertama yang mereka rilis pun pada tahun 1999 berhasil mengalahkan Titanic.

Kak Wafiq juga  menunjukkan illustrasi hallyu, seperti makanan, style, k-culture, k-skin care, penyimpangan aqidah, dan juga drama yang didalamnya menanamkan pada kita pergaulan bebas, kampanye LGBT, dan pemakluman barang haram (soju).

"Mereka juga  memasukkan hal yang menyimpang aqidah kita, dan kita tidak bisa menyadarinya, mereka menggunakan sistem 2 dimensi yang dimana ada sisi yang tidak dapat kita dengar," jelas Kak Wafiq saat penayangan video illuminati dari lagu k-pop.

Para peserta dengan takzim menyimak. Mereka menyadari ternyata dampak 'virus' ini sangat besar dan berbahaya untuk aqidah kita sebagai muslim.

Kak Wafiq kemudian memberikan solusi agar kita bisa terhindar dari hallyu ini. Yaitu, pertama, dengan selalu taat kepada Allah, ingat bahwa tujuan kita di dunia hanya untuk Allah, dan kembali ke Allah. Kedua, mencari teman sholihah yang bisa diajak menuju kebaikan. Dan terakhir, adalah penjagaan aman dari negara yang menerapkan Islam secara kaffah.

Acara diakhiri dengan doa. Semoga kita tidak terserang atau terkena dampak dari hallyu yang menghanyutkan kita hanya pada kesenangan saja.[] (Azizah Huurun'iin)

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama