Isna Arifia
Terjadi percakapan antara murid dengan guru, sebut saja A dan B
A : Ustadzah punya pacar?
B : Tidak mbak Di, pacaran itu dilarang oleh Allah, kalau dilarang berarti menjalankannya itu dosa.
A : Trus ustadzah ngga nikah2 dong?
B : Mbak, menikah itu nggak harus pacaran dulu lho
A : Ketemu langsung nikah gitu ust?
B : kalau sudah sama2 sreg ya langsung nikah, ngga usah pacaran.
A : Kalau Aku ngga mau seperti itu, ya harus pacaran dulu biar kenal orangnya.
Dari percakapan di atas sudah bisa dilihat bahwa pemahaman ABG bahkan anak usia SD jaman sekarang bahwa pacaran itu hal yg wajib sebelum pernikahan, kalau nggak pacaran ngga kenal sang calon suami. Tapi faktanya banyak yg pacaran bertahun2 akhirnya putus di tengah jalan. Ada juga pacaran bertahun2 sampai melangsu.gkan pernikahan, tapi pernikahan baru seumur jagung sudah cerai, alasannya orang ketiga. Bisa jadi selingkuh itu faktornya adalah jemu karena sudah bertahun2 pacaran. Dan ini membuktikan pacaran adalah sesuatu yg mubadzir. Buang waktu, buang duit, dapat dosa iya.
Tidak jarang kita temui anak usia SD sudah pacaran. Faktor utamanya adalah media. Media saat ini berusaha memisahkan kehidupan dunia dg agama, terutama televisi. Lewat tontonannya yg sama sekali tidak mendidik tapi sudah menjadi candu ditengah masyarakat, dari sinetron sampai reality show. Itulah imbas dari penerapan sistem yg bobrok. Tidak memikirkan dampaknya, yg dipikirkan cuma keuntungan. Miris.
Sudah saatnya kita berevolusi, menegakkan sistem yang akan menyelamatkan generasi muda dari pemikiran sekular yaitu sistem Islam.
Allahu Akbar!!